Mohon tunggu...
Leni Marlins
Leni Marlins Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis tentang banyak hal untuk menyampaikan ide

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Suami Cinta Bola dan Istri Tidak

15 Juli 2018   23:24 Diperbarui: 15 Juli 2018   23:34 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Puncaknya pada dua malam yang lalu. Si ayah memasang alarm pada pukul 01.00 dini hari. Kami semua tertidur dengan pulas hingga alarm berbunyi. 

Karena suami tidak jua bangun dan saya takut si kecil yang justru terganggu, saya mematikan alarm tersebut. Pada 03.00, suami bangun dan membangunkan saya, “Bu, kenapa alarmnya tidak bunyi, ya?” tanyanya bingung. Saya bilang saja, “Ayah sih nggak bangun-bangun juga, saya kira memang nggak mau menonton bola lagi.” 

Eh, tapi melihat raut wajahnya yang sangat kecewa, saya menjadi menyesal juga. Beberapa kali saya meminta maaf sebelum kami kembali tidur. Meskipun ia tampak tidak ikhlas, ya sudah mau bagaimana lagi. Nah, esoknya saya baru memperoleh kabar jika malam tersebut sebenarnya tidak ada jadwal pertandingan. Ternyata, ia salah membaca jadwal! Halah..

Untuk menebus kesalahan saya (yang sebenarnya tidak jadi salah) tersebut, pada malam terakhir, yaitu pada saat Final Piala Dunia dilangsungkan, saya memberikan kejutan kecil. Secangkir kopi saya seduh. Camilan favoritnya juga tidak ketinggalan. Biasanya, ia suka sekali mengunyah supaya tidak mudah mengantuk. Saya siapkan semuanya tanpa sepengetahuan suami.

Dokpri.
Dokpri.
Untungnya, Final Piala Dunia dilangsungkan pada pukul 22.00 WIB. Asyik, saya masih bisalah menahan kantuk sebentar. Saya pun meluangkan waktu untuk menemaninya menonton bola. Sementara itu, si kecil pun sudah tidur dengan tenang. “Serius, nih, Ibu ikut nonton bola?” tanya suami merasa belum yakin. Rasa herannya masih belum habis setelah melihat saya membawakan “keperluan” menonton tersebut.

“Ya, iyalah. Memangnya, nggak boleh ya, saya ikut menonton bola?"

“Bolehlah...” katanya tertawa. 

"Nih, tadi mampir di warung dan membelikan ini untuk Ayah. Pokoknya, jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda,” tambah saya. Dan malam itu, kami pun rukun sekali mengikuti pertandingan penentuan antara si calon juara baru, Kroasia dengan Perancis. Saya sendiri mendukung Kroasia. Sementara, ia mendukung Perancis.

***

Sembari menyelesaikan tulisan ini, saya menyadari bahwa masalah sepele yang terjadi di dalam keluarga seharusnya dapat diselesaikan dengan metode win win solution. Masih ada banyak celah yang bisa digunakan supaya keputusan yang diambil dapat melegakan hati keduanya. Bahkan, sesuatu yang tampak menyebalkan pada awalnya, bisa disulap menjadi modal untuk mengeratkan relasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun