Mohon tunggu...
Leni Marlins
Leni Marlins Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

hobi menulis tentang banyak hal untuk menyampaikan ide

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Si Melankolis yang Introvert, Bisakah Berbagi Kendaraan?

12 November 2017   23:07 Diperbarui: 12 November 2017   23:48 11646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tentu saja ada tantangan untuk melakukan sesuatu yang belum menjadi kebiasaan. Salah satunya, tantangan karena perbedaan karakter atau kepribadian seseorang. Apa hubungannya? Berkendara bersama orang lain tentu berbeda dengan berkendara sendiri. Selama ini, mobil bisa dibilang adalah rumah kedua bagi sebagian orang yang menghabiskan waktu di jalanan. Itu berarti, ketika bersama orang lain di mobil, sama seperti mengizinkannya "masuk" ke dalam area kita. Padahal, dengan karakter yang berbeda-beda tersebut, bisa saja terjadi gesekan, remeh tetapi cukup mengganggu, khususnya bagi beberapa orang. 

Karakter Si Melankolis

Berdasarkan sedikit pengalaman, berikut saya akan membahasnya dari sudut pandang seorang melankolis yang introvert.

Secara umum, orang-orang yang berkarakter melankolis adalah mereka yang menyukai kerapian, teratur, terencana, penuh pertimbangan, dan sangat detail. Mereka juga menyukai kesempurnaan, pandai, serius, dan mau berkorban. Namun, mereka suka mengkritik, suka mengingatkan, dingin dan kaku, sensitif, berkata tajam, rumit, suka menganalisis, dan idealis. 

Ketika terjebak macet, mereka mungkin akan langsung murung dan uring-uringan. Mereka mulai mengkritik sana-sini, termasuk orang-orang yang tidak pintar mengemudikan mobil, perbaikan jalan yang menghambat jalur yang dilewati, dan sebagainya. Mereka mengeluh karena mungkin tidak akan dapat sampai tepat waktu ke sebuah acara atau bahkan hanya karena jadwal mereka untuk bersantai menjadi berantakan. 

Lalu, bagaimana jika mereka ditawari untuk melakukan ride sharing? Mungkin, awalnya mereka akan menolak. Mereka terlalu sayang dengan privasi. Apalagi jika mereka merupakan orang-orang introvert yang tidak pandai berbasa-basi. Namun, jauh di dasar hati sebenarnya ada niat tulus untuk membantu karena--percaya atau tidak--mereka sebenarnya sangat baik dan penolong. Lagipula, dengan konsep ride sharing yang berguna untuk kebaikan orang banyak? Yang benar saja, tentu saja mereka harus turut berpartisipasi.

Namun, karena mereka tidak ingin terlihat aneh dengan kepribadian semacam itu, sering kali justru penolakan yang akan muncul. Alasannya bermacam-macam, mulai dari yang jujur hingga sedikit ngeles. Nah, cara menyiasatinya adalah dengan memberi sedikit "desakan" sehingga tembok keengganan si melankolis ini runtuh. Jika sudah mengatakan, "Ya", jangan khawatir, itu berarti mereka memang tulus melakukannya.

Bagi Orang Lain

Banyak orang mengatakan, berteman dengan orang-orang melankolis itu sulit. Mereka pandai mengkritik dan ucapannya lebih sering menusuk dibandingkan menyenangkan. Tapi, hey, itu kan demi kebaikan. Hanya saja, mereka mungkin tidak dikaruniai kemampuan memilih kata-kata yang lebih halus.

Nah, orang-orang yang seringkali bertentangan dengan para melankolis ini adalah para sanguinis. Bayangkan, karakter sanguinis yang ringan, santai, dan sangat menikmati hidup, bertolak belakang dengan karakter melankolis yang selalu ingin sempurna dan penuh target. Yang paling menjengkelkan adalah sifat sanguinis yang terkesan meremehkan sesuatu atau bahkan mudah lupa, tentu saja bisa membuat melankolis uring-uringan. Begitu pula ketika berkendara bersama, jangan bayangkan bagaimana keadaan di atas mobil. Bisa jadi, sanguinis akan terus bercerita panjang lebar dan melankolis mungkin akan diam-diam mengeluh dalam hati karena merasa terganggu. Namun, jika suasana hatinya sedang baik, melankolis bisa cocok dengan sanguinis yang ceria. Mungkin saja, melankolis pun akan ikut bergembira mendengarkan musik atau mengobrolkan hal-hal tertentu bersama sanguinis.

Lalu, bagaimana jika bertemu dengan orang bertipe koleris? Mungkin saja, perjalanan akan cukup menyenangkan karena keduanya memiliki kepribadian yang hampir sama. Hanya saja, koleris yang suka memimpin bisa cukup mengganggu bagi melankolis yang pandai menganalisis atau tidak serta-merta mau diperintah. Ia akan mencari tahu, apakah ajakan si koleris tersebut menguntungkan, khususnya baginya, dan juga bagi mereka bersama untuk mencapai tempat tujuan. Bukan tidak mungkin akan terjadi perdebatan alot yang sulit diredakan di dalam mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun