Mohon tunggu...
Leni Febriyanti nabila
Leni Febriyanti nabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan guru sekolah dasar

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori empati Martin hoffman : memahami dan merasakan dunia orang lain

20 Januari 2025   09:49 Diperbarui: 20 Januari 2025   09:49 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

3.Empati Empati (Usia Sekolah): Anak mulai memahami bahwa orang lain memiliki nilai, keyakinan, dan tujuan hidup yang berbeda. Mereka dapat merasakan empati yang mendalam terhadap orang lain yang mengalami ketidakadilan atau penderitaan.

Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Empati

1.Sosialisasi: Interaksi dengan orang tua, teman sebaya, dan lingkungan sosial lainnya sangat penting dalam mengembangkan empati. Orang tua yang responsif dan hangat cenderung memiliki anak yang lebih empati.

2.Perkembangan Kognitif: Kemampuan kognitif seperti teori pikiran (theory of mind) sangat penting untuk memahami perspektif orang lain. Anak-anak dengan teori pikiran yang baik lebih mampu merasakan empati.

3.Pengalaman Pribadi: Pengalaman pribadi, baik positif maupun negatif, dapat memengaruhi perkembangan empati. Misalnya, anak yang sering membantu orang lain cenderung lebih empati.

4.Kecerdasan Emosional: Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain merupakan fondasi penting untuk mengembangkan empati.

Pentingnya Empati dalam Kehidupan Sehari-hari

Empati memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kita:

1.Membangun Hubungan: Empati membantu kita membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna dengan orang lain.

2.Meningkatkan Kualitas Hidup: Orang yang empati cenderung lebih bahagia dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

3.Mempromosikan Perilaku Prososial: Empati mendorong kita untuk membantu orang lain dan berkontribusi pada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun