Mohon tunggu...
Leni Fatma
Leni Fatma Mohon Tunggu... Penulis - Mengubah luka menjadi aksara

Membias luka dengan menulis, membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nestapa Sekolah Online

5 September 2020   21:34 Diperbarui: 5 September 2020   21:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yang dikatakan Joo tidak salah, keadaan seperti ini. Tidak semua orang bisa merefresh pikiran. Pergerakan yang terbatas, tidak bisa melakukan sesuatu dengan bebas seperti dulu. Pergi berlibur, ataupun sekedar berkunjung ke rumah Sanak saudara.

Meskipun tempat rekreasi sudah dibuka. Tidak slalu anak bisa diatur dengan melaksanakan protokol kesehatan sesuai ketentuan. Orang tua juga masih ada rasa cemas jika harus mengajak anak berlibur jalan-jalan.

Ada baiknya, jika memang ada kurikulum yang diwajibkan dari pusat. Diatur sedemikan rupa agar tidak menjadi keluh kesah para siswa di rumah. Tidak juga menjadikan beban para orang tua, dengan banyak mengeluarkan biaya misal. Memberikan tugas sewajarnya, menyesuaikan keadaan. Tidak terlalu santai, tidak juga terlalu target.

Dengan sesegukan dan air mata yang berderai di pipi. Joo melanjutkan tugasnya.

"Tetap semangat ya Joo sayang" Gendis tersenyum sembari mengelus kepalanya.
"Semoga virus virus itu segera pergi ya mba"
"Aamiin sayang".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun