Mohon tunggu...
Leni Wulansari
Leni Wulansari Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kaki boleh pecah2 tapi sudah ada surganya (katanya)... amiinnn :)\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anak Susah Makan Sayur Buah? Siasati dengan Cara ini..

15 Februari 2016   15:30 Diperbarui: 15 Februari 2016   20:17 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada usia-usia tertentu dimana anak menjadi sangat pemilih dalam hal makanan. Repotnya, beberapa makanan penting yang sehat malah dia tolak, sedangkan makanan yang nggak begitu baik untuk kesehatannya, malah jadi favorit.

Paling umum, anak menolak makan buah dan sayur, paling suka makan sosis, bakso, nugget atau hasil daging olahan lain. Padahal buah dan sayur adalah gudangnya vitamin alami. Sementara yang olahan daging itu, kalau beli jadi dan gak teliti, lebih banyak seremnya daripada sehatnya.

Karena kurang serat dan vitamin itu dapat menyebabkan sembelit, kulit kering, kekebalan tubuh menurun, dll,  maka mamah-mamah yang punya balita seperti saya ini, akan kuatir kalau mereka susah makan sayur dan buah.

Namun ternyata banyak cara untuk menyiasatinya, kalau yang benerannya bisa digugling dari referensi yang valid, kalau ini dari pengalaman pribadi saya sendiri ;

1. Berikan yang Paling Dia Suka

Idealnya macam-macam buah dan sayur memang harus dikombinasikan, tapi tak usah terpaku teori. Demi ada asupan serat, pilih yang paling dia suka dulu, nggak usah dipaksa konsumsi yang dia tolak. Lupakan dulu rumus-rumus semacam ; Vitamin C Kiwi = 9x Vitamin C buah Jeruk, dll, kalau anak gak suka kiwi gimanah.

Seperti anak saya yang lebih suka buah naga putih daripada merah. Padahal kan katanya yang merah lebih banyak gizinya. Saya kadang pura-pura salah beli biar dia terpaksa makan yang merah, tapi dia juga bales pura-pura gak liat. Walhasil balik lagi saya cari yang putih.

Dia juga super suka dengan buah melon, itupun harus melon madu yang isinya warna kuning/hijau, kalau dibelikan melon isi orange dia nggak mau sama sekali. Jadi saya harus selalu stok yang sesuai dia mau, tak bisa memaksakan makan semangka atau pepaya yang saya suka.

Tak apalah dia ke-melon-an, sampai liat tetangga kepalanya plontos, dibilang bapak kepala melon. hmmh..

2. Campur Buah/Sayur dengan Makanan Favoritnya

Jika anak sukanya makan puding, buat puding yang dicampur jus buah asli, bukan perisa buatan. Jika anak suka makan eskrim, beri topping buah, tapi pilih buah yang rasanya nggak mencolok, kuatirnya anak langsung reject.

Kalau sayuran, saya pernah menambahkan brokoli ke tumis makaroni kesukaan anak, sebelum makan, dia yang baru usia 4 tahun, komen dulu ; 'ini makaroni nya tiduran di hutan sama pohon ya bu?'

'Yaa, dikomen apa ajalah yang penting dihabiskan' kata saya sambil senyum meringis.

3. Sembunyikan Sayur dibalik Nasi/Lauk

Bagi anak yang masih disuapin, sayuran bisa disembunyikan dibalik nasi dan lauk. Ini pun harus tetap hati-hati karena anak sering nge-cek dulu apa yang akan dia makan dan bisa menjatuhkan si sayur dengan sadisnya.

Siasati acara sembunyi-sembunyian ini dengan mengajak ngobrol anak, dan biarkan dia yang menguasai pembicaraan, kita jadi pendengar. Pastikan hati-hati jangan sampai dia keselek.

4. Main Drama

Kalau anak sudah makan sendiri, memang agak sulit untuk mengintervensi, apalagi main sembunyi-sembunyi seperti nomor 3 tadi, kita harus lebih berani head to head. Paling asyik mah main drama lagi, biar agak seru.

'Itu pohonnya diangkut dong di sendok...' kata saya pas liat disendoknya hanya ada nasi dan lauk. Kami menyebut brokoli itu pohon.

'Nggak ah bosen'

'Kalau gitu wortelnya..'

'Nggak ah nggak enak'

'Oh gitu.. hmm, kasian juga ya mereka.. udah diciptakan Allah biar dimakan orang, dijual di pasar capek-capek nungguin dibeli mbak, udah dimasak ibu panas-panas diatas kompor, ada di piring kakak... ehh taunya nggak diajakin di sendok. Dia ngiri ama si nasi dan ayam..kok mereka mah diajakin..?'

Anak saya terdiam, kemungkinan belum nemu jawaban.

Nah ini kesempatan nyempilin terus ide kita ; 'Kalau kita bisa denger mereka ngomong, mereka sebenernya bilang 'haduuhh, kita gak ikutan disendok, gak dimakan kak Ata, gimana ini..hiks hiks, kapan kita dimakan..' kasian yaa...'

Anak saya mulai mengorek-ngorek sayur di piringnya.

Jangan nyerah terus selipin maksud kita; 'Nasi ama ayam mah enak dimakan mulu.. baso apalagi ampe abis duluan, udah seneng tuh di perut kakak. Kalau sayur mah ditinggalin, makanya dia sedih banget.'

'Masa sih bu..?'

Saya mendekatkan kuping ke piringnya dan mengangguk.

Lalu anak saya sigap menyendok nasi berikut sayurnya.. 'ayo ikut, ikut...aku makan semua' katanya sumringah lalu melahap isi sendok.

Hari itu pun saya sukses melihat dia makan dengan riang, tanpa acara membujuk rayu sampai urat pegal. Yes.

---

Demikian share-nya.

Semoga bermanfaat.

 

Ilustrasi: quien.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun