Mohon tunggu...
LENI MARLINA
LENI MARLINA Mohon Tunggu... Guru - guru kelas TK IT Mutiara Palembang

pendidikan, kuliner, kesehatan, parenting keluarga dan media pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Studi Kasus Meningkatkan Kemampuan Konsep Berhitung Penjumlahan 1-10 Menggunakan Media Papan Semat Pintar Kelompok B1 di TK IT Mutiara Palembang

22 Februari 2024   20:39 Diperbarui: 22 Februari 2024   20:59 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah saya berdiskusi dengan rekan sejawat mengenai masalah konsep berhitung penjumlahan bahwa di TK IT Mutiara kelompok B ada 8 dari 15 anak yang  kurang dalam memahami konsep berhitung penjumlahan ( 1-10), disebabkan metode pembelajaran guru yang kurang bervariatif, media pembelajaran guru tidak menggunakan benda nyata dan kurang inovatif dan pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

 Saya sebagai perancang hingga evaluasi yaitu melakukan observasi pada setiap anak ketika proses pembelajaran berlangsung. Saat mengobservasi saya juga menggali informasi dengan tanya jawab menggunakan kalimat pematik sehingga anak mencurahkan pendapatnya serta pendokumentasian untuk mendapat hasil yang otentik. Saya mencoba menggunakan metode Problem Based Learning dan  memberikan media pembelajaran menggunakan papan semat pintar sehingga menimbulkan keingintahuan peserta didik dalam belajar berhitung penjumlahan. Saya juga membawa benda nyata yang membuat anak semakin antusias untuk belajar.

 Adapun yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi yang dilakukan diantaranya adalah saya sendiri sebagai guru yang merancang dan melaksanakan pembelajaran, dosen pembimbing, guru pamong dan rekan sejawat yang membantu melakukan observasi dan evaluasi serta membantu dalam merancang perbaikan pembelajaran, dan peserta didik yang menjadi target sasaran observasi

Dalam pelaksanaan pembelajaran Problem based learning ini memiliki tantangan dan hambatan diantaranya mengindentifikasi awal kemampuan anak untuk setiap materi yang akan diberikan, asesmen anak yang belum maksimal dikarenakan ketika pemberian tugas hanya terfokus pada pendampingan anak, mendalami setiap sintak problem based learning agar tercapai tujuan pembelajaran. Tetapi saya mencoba untuk memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik, sehingga anak didik akan lebih mudah memahami konsep berhitung penjumlahan 1- 10.

C. ALTERNATIF SOLUSI

Alternatif solusi yang saya lakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan media papan semat pintar pada pengembangan materi konsep berhitung penjumlahan (1-10), langkahnya sebagai berikut guru menjelaskan cara memainkan papan semat pintar kepada anak yang akan dimainkan secara bergantian, kemudian guru melakukan tanya jawab dan diminta anak memecahkan masalah konsep berhitung penjumlahan 1- 10 yang ada menggunakan papan semat pintar. Guru mengajak anak didik untuk berbaris, anak diminta untuk berhitung penjumlahan 1 sampai 10 yang disebutkan guru, anak menyelesaikan jawaban pertanyaan menggunakan media papan semat pintar secara perorangan. Anak didik aktif  bergantian bermain  konsep berhitung penjumlahan 1 sampai 10 menggunakan papan semat pintar, guru membimbing anak-anak yang belum paham konsep berhitung penjumlahan 1 sampai 10. Anak  menghitung stik es sesuai angkanya, menyematkan kepapan semat angka yang sama dengan jumlah stik es dan menghitung hasil penjumlahannya. Guru bersama anak didik menganalisis dan mengevaluasi jawaban yang disampaikan anak didik. Guru memberikan penguatan kepada anak yang bisa menghitung penjumlahan 1 sampai 10.

Selain menggunakan papan semat pintar saya juga mengajak anak untuk  menggunaka media loosepart menggunakan batu warna-warni untuk berhitung penjumlahan. Dengan menggunakan media nyata anak didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran berhitung penjumlahan.

Sumber daya yang saya manfaatkan tidak memakan biaya terlalu banyak, karena saya hanya menggunakan stik es, dan media loosepart yang ada disekitar anak didik. Media inovatif papan semat pintar yang digunakan saya buat sendiri dengan menggunakan kain planel, tripleks, cangkir plastik bekas, tutup botol yang ditulis angka.

D. EVALUASI ( HASIL DAN DAMPAK )

Setelah menerapkan pembelajaran projek based learning dan menggunakan media papan semat pintar, saya melihat anak didik senang dalam belajar dan tampak antusias mengerjakan berhitung penjumlahan 1-10 secara bergantian. Anak didik juga aktif menjawab pertanyaan tentang berhitung penjumlahan menggunakan media nyata berdampak pada kemampuan kognitif anak didik dalam berpikir memecahkan masalah konsep berhitung penjumlahan.

Dapat disimpulkan bahwa 100% anak didik senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning dan media papan semat pintar dapat meningkatkan kemampuan anak didik sesuai tujuan pembelajaran, Selain itu berdampak pada kemampuan kognitif anak didik dalam berpikir memecahkan masalah. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian praktik berhitung konsep penjumlahan 1-10,  menunjukkan hasil nilai BSB ( Berkembang Sangat Baik) dan nilai terendah MB ( Mulai Berkembang) Anak mudah mengerti dengan materi yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar anak didik dalam mengenal konsep berhitung penjumlahan 1 sampai 10. Dampak bagi guru menjadi lebih mudah dalam mengajarkan berhitung penjumlahan 1 -10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun