"Maafkan saya nona, saya tidak bisa kembali" Ucap laki-laki itu sambil menunduk
"Kenapa? Kenapa tuan? Apakah ada nama perempuan lain yang mengisi hatimu?" Tanya kuÂ
Tidak terasa air mata ini menetes,
"Bukan, bukan itu. Maafkan saya, saya tidak bisa menjelaskan padamu nona. Maafkan saya" Jawabnya sambil mengusap air mataku
"Anda jahat, Tuan. Anda pergi setelah saya sudah percaya sama anda, dulu Tuan sendiri yang bilang dan berusaha buat saya percaya sama anda, bahkan anda gamau hubungan ini putus, tapi apa? saat saya sudah mulai percaya, tapi anda sendiri yang menghancurkan hubungan ini."Â
"Maafkan saya nona"Â
"Baiklah. Perjuanganku untuk membuat anda kembali sudah sia-sia dan mustahil. Semoga tuan bahagia dengan pilihan tuan." Ucapku langsung pergi sambil menghapus air mata
"Terimakasih nona. Dan semoga Nona juga jauh lebih bahagia dari sekarang"Â
(Diatas adalah percakapan singkat yang sempat aku ambil dari kisahku, meskipun tidak sama. Tapi ntah kenapa percakapan itu sama seperti apa yang telah terjadi. Jadi, aku buat percakapan singkat itu.)
Aku tau mengharapkan seseorang sama saja menyakiti diri sendiri. Tapi jujur, aku belum terbiasa tanpa dia. Karna dulu apa-apa sama dia.
Untuk mu Tuan,