Hai, disini aku ingin sedikit cerita tentang sosok laki-laki yang memiliki tempat tersendiri di hatiku. Dia adalah laki-laki yang sederhana, laki-laki cuek, mata yang sangat tajam ketika melihat, dan jangan lupakan senyuman manis yang mampu membuatku semakin mencintainya. Dia laki-laki yang sangat-sangat irit ketika berbicara tapi ketika sama kekasihnya dia sangat manja dan perhatian. Dia mempunyai effort tinggi sama kekasihnya, kemanapun kami pergi, dia harus memastikan bahwa aku sudah makan, wajib bagi dia sebelum pulang harus makan sama dia terlebih dahulu.Â
Tapi sayangnya hubungan kami harus putus karena kesalahpahaman yang sepele. Aku yang salah, aku membuat dia pergi. Aku tidak bisa mempertahankan hubungan kami karena dia memilih pergi tanpa mendengarkan penjelasanku. Aku berusaha bikin dia bertahan bersama ku tapi itu mustahil.Â
Dia pergi
Dia pergi
Dia pergi!!!
Aku memang sudah ikhlas, mengikhlaskan dia tapi jujur aku sangat mengharapkan dia kembali lagi. Meskipun hubungan kami cukup singkat, sangat-sangat singkat. Tapi waktu singkat itu yang bikin aku nyaman dan gamau kehilangan dia.Â
"Tuan, mengharapkan mu untuk kembali adalah hal yang mustahil" Pandanganku lurus kedepan
"Kenapa nona? apakah anda tidak mencintai saya lagi? karna saya memilih pergi?" Tanya nya menatapku
"No, saya masih mencintai anda, karena nama anda memiliki tempat tersendiri dihati ini" JawabkuÂ
"Lantas kenapa nona?" Tanya laki-laki itu lagi
"Saya masih mencintaimu, tapi untuk kembali kepadamu begitu menyakiti ku, tapi jika tidak bersama mu, saya jauh lebih sakit, tuan" Jawabku sambil menatapnya
"Maafkan saya nona, saya tidak bisa kembali" Ucap laki-laki itu sambil menunduk
"Kenapa? Kenapa tuan? Apakah ada nama perempuan lain yang mengisi hatimu?" Tanya kuÂ
Tidak terasa air mata ini menetes,
"Bukan, bukan itu. Maafkan saya, saya tidak bisa menjelaskan padamu nona. Maafkan saya" Jawabnya sambil mengusap air mataku
"Anda jahat, Tuan. Anda pergi setelah saya sudah percaya sama anda, dulu Tuan sendiri yang bilang dan berusaha buat saya percaya sama anda, bahkan anda gamau hubungan ini putus, tapi apa? saat saya sudah mulai percaya, tapi anda sendiri yang menghancurkan hubungan ini."Â
"Maafkan saya nona"Â
"Baiklah. Perjuanganku untuk membuat anda kembali sudah sia-sia dan mustahil. Semoga tuan bahagia dengan pilihan tuan." Ucapku langsung pergi sambil menghapus air mata
"Terimakasih nona. Dan semoga Nona juga jauh lebih bahagia dari sekarang"Â
(Diatas adalah percakapan singkat yang sempat aku ambil dari kisahku, meskipun tidak sama. Tapi ntah kenapa percakapan itu sama seperti apa yang telah terjadi. Jadi, aku buat percakapan singkat itu.)
Aku tau mengharapkan seseorang sama saja menyakiti diri sendiri. Tapi jujur, aku belum terbiasa tanpa dia. Karna dulu apa-apa sama dia.
Untuk mu Tuan,
Terimakasih sudah pernah singgah dihidupku Tuan, meskipun sesingkat itu. Terimakasih sudah memberitahu aku bahwa masih ada laki-laki yang memiliki effort banget sama kekasihnya. Terimakasih untuk semuanya Tuan. Anda adalah laki-laki yang berbeda, yang bisa memiliki tempat tersendiri dihati ini. Terimakasih juga atas luka dan trauma nya.Â
See you Tuan. Saya berharap Anda dipertemukan sama perempuan yang anda inginkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI