Makan bersama keluarga
Karena tidak kemana-mana, kami makan bersama di meja makan keluarga kami. Yah, bayangannya masih seperti sahur yaa.. Dan anak-anak lucunya masih menganggap hari ini shaum. Jadi, setelah makan, mereka tidak minum dan makan lagi setelahnya, hehhee... mashaAllah~
Menggunakan baju baru
Sesungguhnya, keluarga kami bukan tipikal keluarga yang berbelanja baju baru setiap Lebaran tiba. Karena, baik Ibu atau Mamah mertua suka sekali menjahit baju. Hasilnya...kami hampir tidak pernah membeli baju baru untuk anak-anak. Hemat yaah...
Alhamdulillah~
Memberi hadiah lebaran untuk anak-anak
Kami tidak pernah menjanjikan akan membelikan hadiah jika mereka begini dan begitu. Semua terjadi dengan spontan saja. Kalau ada rejeki, kami akan mencair momen yang tepat untuk memberi kejutan.
Seperti kali ini, Ai dan Hana telah berhasil dengan baik untuk tidak rewel saat harus dirumahaja, selalu rajin mengerjakan tugas sekolah dan sukses melewati shaum selama 30 hari full.
Yang aku kagumi, anak-anak hampir tidak pernah mengeluh dengan keadaan. Bahkan saat ada satu hari di bulan Ramadan, kami berempat tidak bangun untuk sahur karena kesiangan. Mendadak sudah selesai adzan shubuh dan kami baru terbangun. Subhanallah~
Entah bagaimana... Allah mudahkan melembutkan hati anak-anak. Mereka bahkan tidak sadar kalau tidak sahur di hari itu. Lemes?
Jelas...tapi tetap terlihat happy saat diminta sholat, dzikr pagi-petang dan melakukan sunnah rawatib. Hanya jadi mudah ketiduran. Hehehe~
**maafin mama Abi yaa, nak...Â
Karena tahun ini tidak boleh kemana-mana, kami berbelanja di e-commerce dengan mencari trusted seller. Pilihannya, tetap kami serahkan anak-anak. Tapi setelah mereka memilih, biasanya kami beri masukan. Misalnya, Hana ingin dibelikan mainan (Rainbowcorn series 2), padahal Hana sebelumnya sudah punya Rainbowcorn series 1 and 3.
Maka, mama mengarahkan untuk membeli mainan yang lebih bermanfaat lainnya. Akhirnya setelah berdiskusi panjang lebar, pilihan sudah semakin mengerucut. Mainan yang lebih banyak aktivitas, agar mereka bergerak dan bisa dimainkan saat mereka dirumahaja adalah inline-skate dan skuter kayuh (bisa laah...dimainin di garasi kan yaa...bolak-balik aja gitu sampai bosen, yang penting mereka happy).
Mudik online
Happy banget deeh...dari keluarga saya, saya adalah anak terakhir. Dan ketiga kakak saya, lelaki. Jadi, saat pandemi begini, semua mas selalu menanyakan kabar. "Dek...sehat?" atau "Dek, kabar ponakanku piye?"
Sudah begitu aja, rasanya itu hal teromantis yang mas-mas lakukan untuk saya. Dan ini yang saya syukuri karena terlahir menjadi anak perempuan satu-satunya di Keluarga Lukman.