Sebaliknya diharapkan Rakyat Indonesia akan legowo untuk mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah yang semata-mata ditujukan untuk kesejahteraan Rakyat secara merata. Bisa jadi kebijakan-kebijakan tersebut tidak populer dan bersifat jangka panjang. Hendaknya rakyat harus obyektif dalam mengambil sikap demi masa depan Bangsa bukan kepentingan sesaat.
Partisipasi sukarela yang secara luar biasa terjadi dalam Pilpres 2014 hendaknya tetap berlangsung dalam mengawasi dan mengawal jalannya Pemerintahan mendatang.Akan menjadi tidak berarti jika kekuatan 70% anggota Leglisatif melawan 53% pemilih Pilpres 2014 apabila terjadi pertarungan kepentingan. Sepanjang 53% Pemilih ini membela kebijakan Pemerintah yang pro-Rakyat.
Kita berharap bahwa terjadi keseimbangan antara Pemerintahan yang konsisten dengan visi dan misinya dan Rakyat yang partisipatif dalam politik untuk mengawasi dan mengawal pelaksanaan visi dan misi. Seperti saat Pilpres 2014, dalam suka dan duka diharapkan partisipasi Rakyat memberikan dukungan sukarela bagi kebijakan Pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan Rakyat. Jikalau ini terjadi maka niscaya Bangsa Indonesia yang adil makmur sejahtera bukan lagi menjadi utopia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H