Mohon tunggu...
Lena Lena
Lena Lena Mohon Tunggu... Guru - Guru pada SMP N 5 Mamasa

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukit yang Menyimpan Rindu

17 Maret 2024   19:10 Diperbarui: 17 Maret 2024   19:29 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berjalan menuju sebuah desa,

Ya..desa yang cukup jauh dari kebisingan kota 

desa kelahiranku yang  terpencil namun sejuk dan hening

di bukit yang penuh keteduhan 

bukit yang selalu menyimpan rindu 

kami datang mengunjungimu 

hendak memoles pusaramu yang sudah mulai usang.

Wahai engkau panutan kami  yang telah lama pergi.

Aku datang namun tak kudapati lagi sosokmu 

hanya bayangan senyummu yang melintas di pikiran

senyum kehangatan selalu terpatri di sanubari 

Di bukit ini, bukit yang menyimpan rindu

hanya bisa menjadi saksi bisu kedatanganku 

dan kini aku harus beranjak lagi 

menjalani hidup yang masih tersisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun