menyapu lautan dengan hasrat tak bertepi
isterikulah yang selalu mencoba agar tak melampaui
lewati batasan akal manusia dan moral pribadi
akan tetapi badai tak pernah mau mengerti
setiap hembusan angin lautlah yang harus berperi
Deru badai bisingkan pendengaran dan rasa
hiruk di lautan yang sibuk melayani kodrat manusia
memaksa Tuhan mengisi perut suami dan anak isteri mereka
dengan mengambil paksa isi hati dari samudera
isteriku terlalu berbaik hati menerima mereka
membiarkan sapuan ombak dengan cara riak menipu mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!