Tips Hidup Sehat Pasca Lebaran Idul Fitri
Halo bunda - bunda cantik.
Pasti dari tangan - tangan dan ide kreatif bunda- bunda cantik, dapur dan meja makan terasa hangat setiap saatnya. Dipastikan juga si kecil walaupun mata masih terpejam - pejam  , sudah bertanya - tanya,Â
"Bunda masak apa?"
Nah Kan?, mungkin dalam tidurnya juga bermimpi makan masakan bunda yang selalu nikmat.
Walaupun perayaan Idul Fitri telah berlalu, masih teringat deretan masakan yang memenuhi meja makan, diantaranya adalah rendang, opor, sambal goreng, dan semuanya yang mengandung tinggi lemak. Dan jika keterusan mengkonsumsinya, atau tidak terkontrol, maka akibatnya kolesterol  gula darah  dan tekanan darah bisa naik.
Apalagi jika silaturahmi  dari rumah ke rumah, nyonya rumah selalu mengarahkan menuju meja hidangan, kita tergoda juga jadinya. Memang sulit menolak dan menahan diri untuk tidak mencicipinya. Semua terlihat lezat, sayang jika terlewat. Hehe.
Selain makanan dimeja makan, sederet makanan ringan di meja tamu juga melambai - lambai terus, mereka juga ingin dicicipi. Belum lagi minuman dengan berbagai jenis dan semua manis - manis. Waduh, berbakat memberi kontribusi peningkatan penderita gula darah. Beragam makanan yang terhidang saat lebaran, membuat nafsu makan meningkat. Terkadang malahan menjadi terlupa terhadap kondisi kesehatan.
Maka dari itu, kini saatnya kita memikirkan cara mengembalikan kondisi kesehatan tubuh. Agar pasca lebaran kondisi tubuh tetap fit dan fresh. Lalu, bagaimana caranya? Semoga tips berikut bisa sedikit bermanfaat, guna membersihkan gulma - gulma atau residu - residu yang berada di dalam tubuh.
Perubahan jadwal makan dari siang menjadi malam, dan kini menjadi siang kembali. Hal ini perlu adanya perhatian pola makan pasca puasa satu bulan. Pastikan mengkonsumsi makanan sehat untuk menurunkan risiko keluhan kesehatan yang dialami setelah lebaran
Perhatikan Pola Minum.
Ingatlah selama puasa banyak minum - minuman manis. Apalagi sewaktu buka puasa, semua minuman manis dan berwarna. Tidak jarang yang kadang lupa tidak minum air putih sebagai penetral. Kini saatnya memperbaiki  pola minum dengan minum air putih sebanyak  2 - 3 liter setiap harinya.Kurangi juga minuman yang mengandung pemanis buatan.
Perbaiki Pola Tidur
Dari rutinitas menghidupkan malam di bulan suci Ramadhan yang sudah menjadi kebiasaan baik, hal ini berpengaruh pada pola tidur. Saatnya kini bisa memperbaiki pola tidur sehat antara 7 - 8 jam per harinya. Atur pula pola ibadah malam yang sudah menjadi kebiasaan, jangan sampai mati karena pengaruh pola tidur yang berubah. Jadi antara pola tidur sehat dan pola ibadah harus sinkron.
Aktif Olahraga Kembali.
Pada bulan puasa terjadi trend pengurangan aktivitas olahraga berat dan aktifitas di luar ruangan.Kegiatan tersebut lebih banyak diganti fengan aktivitas ibadah atau lebih baik tidur. Hal ini mengingat kondisi sefang berpuasa, sehingga kekhusyukan puasa tidak terganggu. Nah, setelah selesainya bulan puasa, kini saatnya berolahraga kembali seperti sedia kala. Kita yang menjadi guru, bisa memulai aktifitas ah raga di sekolah.Gentu dengan tujuan agar badan segar kembali dengan terbakarnya lemak - lemak yang tertimbun yang berpotensi obesitas.
Kurangi makanan cepat saji.
Makanan cepat saji, tak dipungkiri menjadikan  lebih ringannya kegiatan masak - memasak. Apalagi makanan jenis ini menjadi  makanan  favorit keluarga. Kadang setiap permintaan anak di bulan puasa selalu dituruti agar puasanya lancar. Lambat laun kini harus dikurangi, mengingat efek negatif dari makanan cepat saji.
Lakukan Pemeriksaan Kesehatan.
Memang kebiasaan cek kesehatan atau yang dikenal dengan medical check up, belum memasyarakat. Alih - alih cek kesehatan jika sudah jatuh sakit. Saking takutnya jika dalam cek kesehatan ini akan diketahui keadaan tubuh yang tidak diinginkan. Setidaknya setelah diketahui keasaan tubuh yang sebenarnya, jadi ada tindakan preventif maupun kuratif dengan cepat dan tepat.
Demikianlah sahabatku, tips hidup sehat kembali pasca bulan Ramadhan. Semoga semua dikaruniai kesehatan paripurna.,Tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada ustadz Lalu Burhan atas kajian onlinenya. Terimakadih, tetap senmangat dan semoga bermanfaat.
Kreator : Lely Suryani - Banjarnegara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H