Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sadran Gedhe, Tradisi Leluhur yang Masih Lestari di Kampungku

9 Maret 2023   13:10 Diperbarui: 9 Maret 2023   13:14 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sadran Gedhe, Tradisi Leluhur Yang Masih Lestari Di Kampungku

Bulan Sya'ban dalam kalender Islam sama dengan bulan Sadran dalam kalender Jawa. Bulan Sadran ini adalah bulan sebelum datangnya bulan puasa Ramadhan. Jadi selain sebagai pengingat atas datangnya bulan puasa Ramadhan, juga ada beberapa event penting  yang ada didalamnya.

Salah satu event yang berbau ritual yang sudah dilaksanakan secara temurun adalah "Tradisi Sadran Gedhe".  Tradisi Sadran Gedhe ini,  sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan berkah karunianya. Bentuk ungkapan rasa syukur ini diwujudkan dalam wujud nasi tumpeng.Nasi tumpeng yang dilengkapi dengan berbagai  lauk pauknya.

Sadran gedhe ini dilaksanakan di area "pesarean" / pekuburan kampung / desa. Untuk pelaksanaan di masing - masing wilayah menganut adat kebiasaan masing - masing. Ada yang diawal bulan, ada yang di tengah bulan dan ada yang di akhir bulan( tutupan). Demikian juga hari yang dipilih, sudah sesuai dengan kebiasaan dari jaman dahulu. Ada yang hari Senin dan ada yang hari Kamis. Sedangkan tradisi di "pesarean" tempat tinggal saya adalah hari Kamis di pertengahan bulan Sadran.

Tepat di hari Kamis ini, "pesarean di tempat tinggalku bakalan ramai dikunjungi oleh banyak orang. Baik oleh warga setempat

atau warga lain kampung yang ada makam sanak saudaranya yang dikuburkan di sini. Mereka datang berbondong - bondong sambil membawa tumpeng. 

Nasi tumpeng yang diisi ayam panggang lengkap dengan lauknya seperti sayur kacang panjang,, masakan mie, tempe/tahu, peyek, kerupuk. Kemudian lalapannya ada kecambah, timun, kacang panjang, pete/ jengkol. Lauk ini masih ditambah masakan tradisional yaitu serundeng, kumbu. Jadi jika lengkap lauknya bisa mencapai selusin macamnya. Hal ini merupakan wujud berkahnya rezeki yang diberikan oleh Sang Penguasa Alam.

Setelah dirasa semua sudah berkumpul dengan masing - masing tumpengnya, doa bersama berupa kalimah Tahlil segera dilantunkan. Acara doa bersama ini dipimpin oleh  ustad / kyai bertempat  di balai malang. Balai malang adalah tempat khusus untuk berdoa yang berada di tengah - tengah pemakaman.  Doa bersama dilaksanakan sebelum sambutan dari Kepala Desa.

Perlu saya sampaikan  juga bahwa sebelum pelaksanaan tradisi Nyadran Gedhe ini, beberapa hari sebelumnya, telah dilaksanakan bersih - bersih makam. Bersih - bersih makam ini, dilakukan secara bergotong - royong  oleh seluruh warga kaum laki - laki, baik tua maupun muda. Pembersihan makam sebagai cara untuk menghormati para leluhur, sehingga makamnya selalu bersih. Sehingga ada rasa nyaman jika berdoa di sebelah makam - makamnya. Yang lebih penting lagi, ini dilakukan sebagai upaya untuk mengingat mati.

Selesainya doa dilantunkan, dengan harapan para leluhur yang sudah mendahului di alam kubur, tetap tenang, selalu mendapat hidayah kebaikan, dilapangkan dan diterangkan kuburnya. Kami yang masih berada di dunia juga tetap diberi kesehatan, keluasan rezeki, dilapangkan dan disempitkan silaturahmi. Seperti hari ini, kami berbaur dengan tujuan yang sama. Mengirim doa buat para leluhur dan menjalin silaturahmi, dan syukuran atas datangnya masa panen padi. Semoga Allah mengijabahi, aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun