Pendampingan Individu, Nyeess Rasanya.
Hari ini, Sabtu, tanggal 1 Oktober 2022, saya sebagai Calon Guru Penggerak, Â mendapat jadwal pendampingan individu dari Pengajar Praktek saya yaitu, Ibu Dwi Kurniasih, M.Pd. Sengaja, kami menetapkan perjanjian pertemuan pada pukul 09.00. Ini dimaksudkan agar pertemuan lebih leluasa, karena di awal waktu selain ada Upacara Hari Kesaktian Pancasila, juga anak - anak ada kegiatan Senam Pramuka bersama.
Demikian juga terkait dengan para guru yang akan kami ajak untuk menjadi peserta pada forum diskusi, guru - guru sudah ada kesempatan masuk ke kelas terlebih dahulu untuk mendampingi, dan memantau anak - anak belajar. Walaupun  ditinggal untuk berdiskusi, anak - anak sudah asyik dengan tugas - tugasnya di kelas
Seperti kita ketahui bersama, bahwa kegiatan dan tugas - tugas  guru penggerak tidak boleh mengganggu tugas utama sebagai guru dan pendidik. Walaupun kegiatan ini  dilakukan di waktu - waktu / jam - jam sekolah, maka kegiatan pembelajaran tetap berlangsung. dan jika terpaksa ada anak yang menemui guru di ruang diskusi, mungkin ada yang perlu ditanyakan kepada gurunya, atau ada permasalahan lain, hal itu harus menjadi perhatian utama. Diantara kami, tentu semua sudah memahami aturan mainnya.
Pada sesi pertama sebelum forum diskusi dilaksanakan, Pendampingan individu masih bersifat pribadi antara Pengajar Praktek dan  Calon Guru Penggerak. Seperti pada pendampingan Individu sebelumnya, dalam dialog berdua ini kami membahas tentang perasaan sebagai calon Guru Penggerak setelah melewati Pendidikan sampai modul 1.3.Visi guru Penggerak. Selain itu kendala - kendala yang dihadapi serta jalan keluar / solusi yang diambil agar kegiatan tetap berjalan lancar.
Selanjutnya pengajar Praktek menanyakan tentang eksen - eksen atau aksi nyata yang telah dilakukan oleh Calon Guru  Penggerak berkaitan dengan pembelajaran yang telah diikutinya pada Program  Pendidikan  Guru penggerak, khususnya sampai pada modul 1.3. Pembicaraan kami juga sampai pada pembahasan pembelajaran yang diikuti lewat  LMS. Beliau menanyakan apakah semua tugas - tugas sudah diselesaikan dengan baik. Alhamdulillah, semua tugas sudah saya lakukan dengan sebaik - baiknya dan tak ada kendala yang berarti. Tak lupa saya menyampaikan tugas yang terberat adalah mengadakan forum diseminasi pemahaman budaya positif yang harus diikuti oleh minimal 10 guru dan durasi kegiatan minimal 1 jam. Padahal guru - guru di sekolah saya hanya 5 orang dan harus menghadirkan guru - guru dari sekolah lain. Belum lagi mengupload Video dengan durasi panjang adalah sesuatu yang sulitnya minta ampun. Bosa berkali - kali gagal, walaupun sudah melalui beberapa jam. Hal ini saya rasakan baik waktu mengupload video ke Youtube maupun ke Drive akun Belajar.id.
Setelah diskusi, tanya jawab, dan membahas permasalahan yang muncul dalam  perjalanan mengikuti pembelajaran Guru Penggerak  serta membahas persiapan diskusi dengan Kepala Sekolah serta rekan sejawat dirasa cukup, kami istirahat sebentar. Selesai dari istirahat dan semua sudah berkumpul di ruang guru, sengaja saya menyiapkan ruang guru untuk diskusi Pendampingan Individu ini. Selain personilnya yang sedikit, juga semua ruang kelas yang ada masih dipakai untuk KBM.
Forum diskusi diawali dengan pembuka oleh  Pengajar Praktek selaku moderator yang pada forum diskusi  tersebut. Kemudian waktu diserahkan kepada saya selaku Calon Guru penggerak untuk memaparkan visi kelas yang sudah ditetapkan melalui prakarsa  perubahan menggunakan alur BAGJA.Â
Di awal waktu saya memaparkan materi diskusi yang telah ditentukan yaitu Visi Guru Penggerak, saya sempatkan  membacakan puisi karya IR. Soekarno yang berjudul " Aku Melihat Indonesia " Inilah teks lengkap puisi dengan judul Aku Melihat Indonesia Karya IR. soekarno, yang saya langsir dari  LMS Guru Penggerak.
Aku Melihat Indonesia
Karya Ir. Soekarno
Jika aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar Lautan hindia bergelora membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia.
Jikalau aku melihat sawah - sawah yang menghijau
Aku tidak melihat lagi batang - batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia.
Jikalau aku melihat gunung - gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu, Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Kelebet dan gunung - gunung yang lain
Aku melihat Indonesia.
Jikalau aku mendengarkan Lagu - lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
Bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang  sepoi - sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
aku menghirup Indonesia
Jikalau aku melihat wajah anak - anak
di desa - desa dengan mata yang bersinar - sinar
"Pak Merdeka, Pak Merdeka, Pak Merdeka !"
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia
Nyeeesss sekali...., Bangga bercampur bahagia rasanya, bisa membacakan puisi karya Proklamator RI tersebut, yang benar - benar membakar semangat sekaligus menyokong energi yang luar biasa sehingga saya bisa lancar berbicara didepan forum diskusi tersebut dari awal hingga akhir. Selesai pembacaan puisi tak lupa saya meminta "tepuk tangan" kepada semua peserta diskusi. Ini tidak semata - mata dan bukan maksud agar beliau - beliau kagum pada pembacaan puisinya, tapi untuk menghormati penciptanya, dan untuk menghidupkan suasana diskusi.Â
Entah karena energi dari puisi itu yang mengalir deras atau karena mendapat dukungan dari pihak sekolah, terasa sekali begitu lancar nya saya berbicara. selalu bisa mengaitkan dari kalimat sau ke kalimat berikutnya. Seperti tidak ada putus - putusnya.
Di sela - sela saya memaparkan visi kelas / visi guru penggerak, saya memberikan waktu kepada bapak Kepala sekolah, Bapak suyono, S.Pd., dan kepada rekan - rekan untuk menanggapi visi yang telah saya paparkan yaitu " Terwujudnya Peserta Didik Yang Memiliki Kecakapan literasi Digital dan berkarakter Profil Pelajar pancasila,
Dari tanggapan Kepala sekolah, juga gayung bersambut, beliau mengharapkan dari visi yang telah saya tetapkan, bisa ditularkan ke kelas - kelas lain. Dari sini dapat pula dihasilkan kesepakatan jadwal penularan dari visi tersebut, ke kelas lain khususnya kelas 4 dan kelas 6.
Waktu selanjutnya adalah mengulik tentang Visi Sekolah yang ada, dan terpampang secara jelas di tembok depan kantor guru. Dari Pengajar Praktek membantu  meminta Kepala sekolah untuk menjelaskan awal mula ditetapkannya Visi tersebut. dan apakah visi tersebut sudah berpihak kepada anak.Bukan karena kebetulan saja, di meja Kepala sekolah bertumpuk  berbagai buku diantaranya adalah penetapan kurikulum. di dalam buku tersebut juga tertulis Visi Sekolah.Â
Dengan panduan penyusunan Visi Sekolah yang kami bagikan, Bapak Suyono dalam menjelaskan Visi Sekolah ternyata juga sangat lancar, semua terdeteksi berpihak pada murid. Luar biasa sekali penjelasan dari belia, yang ternyata juga, bukan kebetulan lagi, itu nyambung dengan Visi yang saya terapkan di kelas sebagai hasil dari pendidikan Guru penggerak.
Diakhir kegiatan, saya menyebar lembar umpan balik, bagi Kepala sekolah, Guru/ rekan sejawat dan murid - murid. Hasil Umpan balik ini, nantinya harus saya Upload di LMS Guru Penggerak pada Sub kegiatan Pendampingan Individu.
Demikian rangkaian pelaksanaan Pendampingan Individu oleh Pengajar Praktek terhadap Calon Guru penggerak. Dengan harapan dari kegiatan ini, senantiasa dapat memacu saya pribadi dan rekan - rekan guru, untuk terus mengadakan perubahan dunia pendidikan dengan kolaborasi dan menciptakan suasana l belajar / lingkungan sekolah yang kondusif, aman dan nyaman bagi anak - anak.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H