Guru Penggerak Kemendikbudristek
Koneksi Antar Materi
Koneksi Antar materi  Modul 2. 2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
Oleh : Lely Suryani, S.Pd SD,
Calon Guru Penggerak pada Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Banjarnegara
Dengan bimbingan dan arahan dan petunjuk dari Pengajar Praktek Dwi Kurniasih< M.Pd dan Fasilitator Fasilitator Subagiyo, S,Pd.
Menurut  pemikiran saya sebelum mempelajari Modul 2.2  Pembelajaran Sosial dan Emosi, saya menganggap bahwa Pembelajaran Sosial dan Emosi hanya menjadi pembelajaran yang diangkat dari kegiatan pembiasaan sehari hari saja. Atau hanya ditangani oleh guru yang mendapat tugas untuk menangani masalah bimbingan dan konseling.  Namun setelah mempelajari modul ini secara mendalam,anggapan saya ternyata keliru.
Sungguh suatu pengetahuan yang sangat berharga, setelah mempelajari modul ini, ternyata Pembelajaran Sosial Dan Emosi yang biasa disingkat PSE, dapat dilaksanakan oleh semua unsur di sekolah. Bisa dilaksanakan oleh guru dan tenaga kependidikan, tidak hanya oleh guru yang mendapat tugas bimbingan dan Konseling saja. Pelaksanaannya juga sangat fleksibel, bisa disesuaikan dengan keadaan, situasi dan kondisi, yang disesuaikan pula  dengan Kompetensi sosial dan Emosi. Baik secara eksplisit, terintegrasi dalam pembelajaran dan melalui budaya sekolah serta penguatan Kompetensi Sosial Emosi pendidik dan tenaga kependidikan. Â
Pembelajaran Sosial dan Emosi ini sangat penting, Keterkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman,yang diperlukan oleh seluruh individu di sekolah, apalagi oleh peserta didik. Sehingga dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis ( well - being )
Hal - hal mendasar yang dipelajari pada modul ini adalah :
Kompetensi Sosial Emosi dengan 5 aspeknya yaitu : kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial,keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Kesadaran Penuh  ( Mindfulness )
 Implementasi Pembelajaran Sosial Emosi di kelas.
Setelah mempelajari modul 2.2, Pembelajaran Sosial dan emosi, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah saya adalah:
Bagi murid - murid.
Walaupun ini adalah pengetahuan baru yang saya dapatkan, saya akan berusaha menerapkannya di kelas saya yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran seperti diskusi kelompok. Sedangkan yang eksplisit melalui kegiatan - kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, Upacara hari Jumat berkah, Jumat bersih, dan budaya sekolah yang lain.
Bagi rekan sejawat / tenaga Pendidik dan kependidikan adalah melalui kegiatan  rapat sekolah dan KKg sebagai wahana belajar dan berkolaborasi
Selanjutnya adalah keterkaitan dengan modul - modul sebelumnya, yang bisa saya paparkan sebagai berikut :
 Modul 1.1. Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Menurut beliau, pendidik adalah penuntun segala kodrat yang ada pada murid baik sebagai manusia dan anggota masyarakat sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi - tingginya.Keberhasilan seorang pendidik untuk menuntun segala kodrat murid ini, tentu dibutuhkan seorang pendidik yang memiliki kesadaran diri dan mampu mengelola emosinya, sehingga dalam berinteraksi dengan murid - murid selalu berjalan dengan baik.
Modul 1.2. Nilai dan Peran Guru Penggerak.
Nilai dan peran guru penggerak merupakan nilai dan peran strategis sebagai pemimpin pembelajaran, berperan dalam pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila. Adanya peran strategis ini pendidik dan tenaga kependidikan harus mengedepankan keteladanan dalam segala aspek. Maka untuk menjadi teladan haruslah pendidik yang mampu  mengelola emosinya, memiliki kesadaran penuh untuk mendorong murid - murid menjadi pemimpin pembelajaran dan mampu berkolaborasi dengan baik.
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak
 Visi guru penggerak yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan belajar yang berpusat pada murid, mendorong implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosi. Hal ini sejalan terciptanya student well- being dan tumbuh kembang murid secara holistik
Modul 1.4. Budaya Positif.
Budaya positif di sekolah yang mendorong tumbuhnya  motivasi intrinsik dari dalam diri murid - murid, yang dalam hal ini juga memerlukan keteladanan dari para pendidik. Dengan mempelajari dan memahami  Pembelajaran Sosial dan Emosi, pendidik dapat mengenali kompetensi - kompetensi Sosial dan emosi yang telah dimiliki dan yang perlu dikembangkan pada diri murid - murid, maka budaya positif akan berjalan dengan kesadaran diri, kesadaran sosial dan manajemen diri, kemampuan berelasi dan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Modul 2.1. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid  Melalui Pembelajaran BerdiferensiasiÂ
Pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan pembelajaran untuk memenuhi segala kebutuhan murid yang diawali dengan pemetaan, dapat diidentifikasi emosional dan karakter murid. Â Sehingga Pembelajaran Sosial dan Emosi yang akan dikembangkan, dapat dilaksanakan melalui strategi diferensiasi konten, diferensiasi produk dan diferensiasi proses,yang disesuaikan dengan kesiapan, minat dan profil belajar murid.
Demikian Koneksi Antar Materi yang dapat saya paparkan secara singkat dan sederhana ini, tentunya banyak sekali kekurangan atau  kurang sesuainya  saya dalam mengkoneksikannya. Harapannya semoga semoga dapat diambil manfaatnya, sehingga guru - guru di Indonesia termotivasi untuk menjadi Guru Penggerak. Sehingga bisa belajar bersama, memahami setiap detail modul - modulnya
Semoga bermanfaat, terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H