Mohon tunggu...
Lely Suryani official
Lely Suryani official Mohon Tunggu... Guru - Guru SD
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jimpitan, Tradisi Baik Masyarakat Jawa yang Perlu Dilestarikan

28 Agustus 2022   16:40 Diperbarui: 30 Agustus 2022   05:15 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Jimpitan. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Jimpitan adalah iuran sukarela dari masyarakat yang dilakukan secara terus menerus atau rutin sesuai kesepakatan.

"Bu, bu, mau narik jimpitan nih" terdengar suara orang dari depan rumah.

"Oh iya silahkan ! " jawabku dari dalam rumah.

Demikian dialog singkat di depan rumahku dan di depan rumah - rumah warga lainnya, di setiap harinya. Kenapa setiap hari? kok dialognya dengan kalimat yang sama terus?

Ya, itu adalah bagian kegiatan masyarakat di dusunku. Dusun Kalibangkang Lor Desa Berta Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara. Yang masih tetap melestarikan tradisi jimpitan sampai saat ini. 

Hanya bedanya kalau dahulu jimpitan berupa beras, sekarang berupa uang receh.Uang receh yang kadang tidak dianggap tak berguna, tapi dengan terkumpulnya receh-receh dari hasil jimpitan, akan menggunung dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan bersama.

Wadah atau tempat jimpitan juga mengalami perubahan. Orang - orang tua jaman dulu, menggunakan potongan bambu kecil sebagai tempat menaruh jimpitan.

Sedangkan sekarang dengan warga yang didominasi kaum muda, bergeser menggunakan wadah berbahan plastik. Entah itu plastik bekas minuman kemasan atau toples yang sengaja disulap menjadi tempat jimpitan.

Para tukang jimpit alias penarik jimpitan juga mengalami perubahan. Kalua dulu dilakukan oleh bapak - bapak sambil ronda malam.. 

Dengan tujuan utama untuk menjaga keamanan, dalam berkeliling disisipkan praktik baik menarik jimpitan Pagi Harinya, hasil jimpitan disetor kepada bendahara dusun

Seiring berjalannya waktu, kegiatan ronda malam terhenti karena dusun sudah aman, nyaman terkendali, bergantilah partisipan penarik jimpitan ke pundak anak - anak.

Di sela-sela waktu bermain mereka,ada yang mendapat giliran menarik jimpitan. Dengan tujuan untuk menanamkan jiwa kegotong royongan dan rela berkorban. Bergantinya estafet ini ternyata terkendala jika anak sedang banyak kegiatan di sekolah atau sedang ada kegiatan di luar daerah.

Selanjutnya dengan pertimbanagn bapak- bapak banyak yang pulang sampai sore dari bekerja, dan ibu - ibu dianggap banyak waktu senggangnya, maka seorang ibulah yang menjadi aktris jimpitan. 

Dengan berkeliling, bisa sambil momong, bisa sambil ngobrol dan lain. lain. Diambil positifnya, bisa bertemu secara khusus dengan tuan rumah, silaturahmi pun terjalin, walau hanya sekedar say hello saja.

Pengaturan petugas jimpitan juga sangat fleksibel sekali. tidak terjadwal hari - perhat=rinay, namun berdasarkan urut rumah. 

Saya pun tinggal menanti estafet tas yang berisi catatan jimpitan dari tetangga sebelah. Setelah saya besoknya berkeliling mengambil jimpitan dan menyerahkan kepada bendahara, tas akan saya kirim ke tetangga sebelahku. 

Jadi tidak perlu mengingat - ingat kapan giliran menarik jimpitan. Jika tak datang, berarti besok adalah giliran menarik jimpitan. Begitu seterusnya. Enak, mudah, dan ringan maka insya Allah hasilnya bermanfaat.

Dari segi waktu, juga tidak ada ketentuan harus jam berapa penarikan jimpitan dimulai. Yang penting hari itu dilaksanakan uang receh jimpitan selalu tersedia di tempat yang telah disediakan oleh sang empunya rumah. Persediaan uang receh di wadah jimpitan, tidak sekedar untuk hari itu, tapi untuk beberapa hari kedepan. 

Hal ini terkandung maksud agar sewaktu tuan rumah sedang tidak di rumah, jimpitan tidak kosong. Selain itu, untuk mengantisipasi jika suatu hari tidak punya receh. yang terpenting lagi, si penarik jimpitan tak perlu bengok - bengok minta uang jimpitan. Tinggal minta ijin saja untuk mengambil jimpitan sebagai tanda hormat kepada tuan rumah.

Apa itu jimpitan?

Jimpitan adalah iuran sukarela dari masyarakat yang dilakukan secara terus menerus atau rutin sesuai kesepakatan. 

Jimpitan sebagai tradisi masyarakat Jawa, merupakan tradisi baik sejak dahulu kala. Kegiatan yang merupakan akar gotong royong, sebagai kebudayaan khas masyarakat Indonesia. 

Banyak ragam manfaat dari giat jimpitan ini sebagai tradisi kearifan lokal, diantaranya adalah menciptakan dan meningkatkan kemandirian masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan tradisi rembug dusun serta meningkatkan tali silaturahmi diantara warga.

Tersiratnya menghargai receh yang sedikit ini, memang butuh atau tindakan nyata. Masyarakat keluarga muda khususnya, perlu tahu dan mengalami sendiri sebagai proses bergulirnya estafet kepemimpinan di masa sekarang dan masa akan datang Bahwa sesuatu yang banyak/besar berasal dari yang kecil atau sedikit. 

Disamping itu, nilai kebersamaan juga muncul dari giat jimpitan ini. Misalnya yang sedang tidak ada receh dan memberi jumputan dengan uang lembaran kertas, maka akan dihitung untuk beberapa hari kedepan. 

Jadi tidak serta merta yang beruang banyak harus memberi jimpitan yang banyak juga, Berbeda kasus jika ada akad tersendiri dari warga yang bersangkutan.

Dari bermacam manfaat tradisi jimpitan ini, perlu kiranya di setiap dusun/ kelompok masyarakat mengadakan giat jimpitan. 

Dari sini akan terbangun mayarakat modern yang tetap menghormati tradisi budaya sendiri. Budaya adiluhung yang tak lekang oleh zaman.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun