9.47, pas sekali dengan perkiraan penjaga panti, tidak lebih dari 15 menit. Ibu panti datang membawa barang belanjaan dari pasar, sepertinya itu untuk makan siang anak-anak. Ibu panti membiarkan penjaga panti mengambil alih barang belanjaan, lantas menatapku dengan tatapan menyelidik.
"Bu, perkenalkan saya Raye." Sengaja saya mencuri awal percakapan karena terasa sangat canggung.
"Kunjungan? Atau akan menitip?." Ibu panti bertanya penuh curiga.
"Saya sudah menyampaikan niat saya ke ibu penjaga panti yang tadi, pun sudah dicarikan anak yang cocok dengan spesifikasi yang saya cari. Jika berkas-berkasnya bisa dilengkapi hari ini, apakah boleh anaknya langsung saya bawa hari ini juga bu? saya berniat mengadopsi."
Ibu panti membuang nafas lega, "Mari masuk ke ruangan saya."
***
Baru saja saya dan ibu panti menempati posisi sempurna diatas sofa empuk minimalis berwarna hijau muda, seseorang mengetuk pintu lalu masuk membawa dua gelas teh dengan alas nampan stainless.
"Mba, mari duduk." Ibu panti meminta penjaga panti itu duduk bersama kami.
"Siapa kira-kira yang akan cocok dengan spesifikasi anak yang dicari nak Raye?"Â
"Lian, bu. Tadi sudah saya perlihatkan photo Lian bayi, karena hanya Lian yang berambut lurus tanpa gelombang."
"Baiklah, ibu akan mengobrol dengan nak Raye. Setelah sekitar 30 menit, tolong antarkan Lian kesini mbak."