Mohon tunggu...
Lely Zailani
Lely Zailani Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan satu anak. Pendiri dan aktif di HAPSARI (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia) organisasi non pemerintah yang bekerja untuk pemberdayaan perempuan akar rumput di perdesaan. Saat ini tinggal Deli Serdang Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Enam Bulan Pandemi Semakin Tak Terkendali

30 September 2020   21:17 Diperbarui: 30 September 2020   21:49 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabda Rasulullah sangat jelas, bahwa langkah terbaik untuk menghentikan wabah adalah dengan melakukan pembatasan. Nabi Muhammad SAW pernah memperingatkan umatnya untuk tidak dekat dengan wilayah yang sedang terkena wabah. Dan sebaliknya jika berada di dalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar.

Seperti diriwayatkan dalam hadits : yang artinya: "Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu." (HR Bukhari).

Sementara itu, Allah menjanjikan surga dan pahala yang besar bagi siapa saja ummatnya yang bersabar ketika menghadapi wabah penyakit, seperti disampaikan pada hadits lain : yang artinya : "Kematian karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya). (HR Bukhari)

Jadi, lockdown atau PSBB harus menjadi kebijakan yang menyeluruh sifatnya. Didukung kepemimpinan yang kuat dan memberi teladan, partisipasi rakyat yang ikut mengambil tanggungjawab bersama. Kalau tidak, maka hasilnya tidak akan signifikan seperti sekarang. Grafik kasus yang tidak kunjung turun, malah seperti bukit barisan.***

 

Resume (1) Kuliah Online 

Bersama Dokter Tifauzia Tyassuma, MSc

Ahli Molekular Epidemiologi

Pendiri Relawan Pejuang Lawan Covid-19 (RPLC-19)

30 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun