Mohon tunggu...
Lely Zailani
Lely Zailani Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan satu anak. Pendiri dan aktif di HAPSARI (Himpunan Serikat Perempuan Indonesia) organisasi non pemerintah yang bekerja untuk pemberdayaan perempuan akar rumput di perdesaan. Saat ini tinggal Deli Serdang Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Enam Bulan Pandemi Semakin Tak Terkendali

30 September 2020   21:17 Diperbarui: 30 September 2020   21:49 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Takut kelaparan, lebih senang mengambil risiko mencelakakan diri sendiri dan orang lain dengan tidak memakai masker, tidak (rajin) mencuci tangan dan tidak menjaga jarak. 

Bahkan masih percaya corona itu tidak ada, corona itu rekayasa atau (kalaupun ada) tidak lebih berbahaya dari demam berdarah dan narkoba.

Ketiga hal itu, kebijakan yang menyeluruh, kepemimpinan yang kuat dan memberi teladan serta tanggungjawab seluruh rakyat (civic responsibility) harus dibangun dengan pengetahuan, penuh kesadaran, secara komprehensif, integratif dan konsisten. Inilah faktor utama yang akan membuat grafik segera turun dan negeri ini terbebas dari pandemic covid-19.

Menghentikan Laju Pendemi 

Ditinjau dari perjalanan penyakit, pandemic covid-19 di Indonesia sudah melampaui fase akut (terjadi sebelum enam bulan) menuju kronis (setelah enam bulan). 

Kalau sudah menuju fase kronis, berarti satu demi satu organ di dalam tubuh sudah mengalami ketidakmampuan menjalankan fungsinya (malfunction) atau mengalami gangguan fungsinya (disfungtion). 

Jika tidak ada treatmen, pendekatan, atau tata laksana yang betul-betul bisa menghentikan laju perkembangan penyakit (patofisiologi) tersebut, organ-organ tubuh jelas akan terganggu (organ disorder) sampai akhirnya berhenti (demage) fungsinya dan manusia mengalami kematian.

 Jika dianalogikan dengan kedaan Indonesia dengan pandemi corona setelah enam bulan, kalau tidak segera dilakukan tata laksana yang secara komprehensif bisa menghentikan atau mengurangi laju pandemi, maka Indonesia bisa mengalami disfungsi sistemik dari setiap sistem yang ada. Mulai dari disfungsi kesehatan internal (warga) menjadi disfungsi system kesehatan public, hingga menimbulkan destruksi sosial dan politik. 

Kita pernah mengalami destruksi sosial dan politik pada 1955, 1965 dan 1998, lalu membayarnya dengan sangat mahal dan trauma yang belum juga hilang.

 PSBB Menyeluruh

Jika PSBB dimaksudkan untuk menghentikan laju penyebaran pandemic sebagaimana dimaksud dengan lockdown, maka PSBB secara menyeluruh merupakan satu-satunya langkah yang sudah teruji dan terbukti selama 1400 tahun sejak zaman Rasulullah SAW. Bahkan jauh sebelumnya, pada 2000 tahun sebelum Masehi, pernah terjadi wabah yang dilaporkan oleh sejarah yang terjadi di Mesir wabah itu berhenti ketika negara (Mesir) melakukan lockdown.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun