PENDAHULUAN
Keanekaragaman Indonesia mencakup berbagai suku, budaya, ras, dan aspek lain, termasuk makanan. Hal ini menciptakan potensi yang bagus untuk membuat produk yang disukai banyak orang. Sebagai pelaku UMKM, masyarakat mulai menyadari bahwa menjual barang yang mereka buat akan berdampak positif pada ekonomi Indonesia, baik untuk individu maupun perusahaan. Karena UMKM berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi, keberadaan mereka adalah salah satu komponen penting yang sangat diperhitungkan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, atau rumah tangga.
Desa Sukosari merupakan desa yang masuk ke dalam kawasan administrasi Kecamatan Bandongan. Desa Sukosari sendiri terdiri dari 19 RT dan 9 RW dan terdapat 10 Dusun di Desa Sukosari diantaranya dusun Domban, Tarudan, Sukran, Susangan, Gegeran, Gathukan, Kerbengan, Jaban, Salakan, dan Johon. Sebagian besar warga Desa Sukosari bermata pencaharian sebagai petani, peternak, dan buruh. Namun tak sedikit juga warga Sukosari yang memiliki uasah rumahan maupun UMKM seperti Usaha Lenteng, Usaha Peyek Belut, Usaha Geplak, Usaha Tukjet dan usaha rumahan lainnya yang pelaksaannya belum maksimal terlebih di era globalisasi ini.
Disini kami sebagai Tim Pengabdi dari Universitas Tidar Magelang menemukan dua masalah utama yang menyebabkan peningkatan penjualan usaha rumahan dan UMKM di Desa Sukosari. Yang  pertama, kurangnya kesadaran pelaku UMKM mengenai digitalisasi terutama pada marketing, yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan dan kesempatan untuk mengikuti kemajuan teknologi. Kurangnya pemahaman mengenai pemasaran digital yang dikarenakan mereka tidak memiliki banyak informasi tentang pasar, yang seharusnya mudah diakses di era revolusi 4.0, terutama dalam digital marketing, yang membantu mereka memasarkan dan mempromosikan produk mereka dengan baik. Selain itu kami juga mendapati permasalahan mengenai pencatatan keuangan yang dimana sebagian besar UMKM di Desa Sukosari belum menerapkan proses pencatatan keuangan pada usaha mereka. Dengan melihat kendala yang ada, salah satu Upaya yang dapat kita lakukan adalah pengadaan penyuluhan mengenai pengembangan UMKM (Melalui marketing digital dan Penyusunan laporan keuangan sederhana) di Desa Sukosari.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
      penyuluhan mengenai pengembangan UMKM (Melalui marketing digital dan Penyusunan laporan keuangan sederhana) dilaksanakan pada tanggal 20 November 2024 di Balai Desa, Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Pada pukul 15:30 WIB hingga pukul 17:00.
Metode
      Kegiatan pelatihan ini menggunakan ceramah dan diskusi. Sasaran kegiatan program pengabdian masyarakat melalui metode penyuluhan adalah warga desa Sukosari terutama warga yang memiliki UMKM maupun usaha rumahan, seperti bisnis rumahan seperti Lenteng, peyek belut, mangleng, tukjet, laundry, angkringan dan usaha lainnya. Tujuan dari penyuluhan ini adalah untuk membantu pelaku UMKM maupun usaha rumahan dalam mengembangkan bisnis mereka secara efektif dan berkelanjutan di era digital. Penyuluhan ini akan menjelaskan kepada warga mengenai konsep dasar marketing digital seperti penggunaan media sosial, SEO, dan content marketing, dan memberitahu para warga untuk menerapkannya dalam praktik langsung. Selain itu,warga juga akan dibekali pengetahuan tentang penyusunan laporan keuangan sederhana, yang berguna untuk mengelola keuangan bisnis dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Dengan pengetahuan ini, warga diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan terus berkembang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
      Digital marketing adalah penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran, membuat konsep pemasaran baru, berkomunikasi di seluruh dunia, dan mengubah cara bisnis perusahaan dengan pelanggan. Diputuskan bahwa pemasaran digital adalah pemasaran yang menggunakan teknologi digital. Internet marketing, atau e-marketing, adalah suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik, terutama internet, dan merupakan salah satu jenis marketing digital yang menggunakan media elektronik atau internet. Strategi digital marketing dapat sangat penting untuk mengikuti perkembangan teknologi digital dan membuat rencana untuk menarik pelanggan dengan menggabungkan komunikasi elektornik dan tradisional.
      Menurut Chaffey (2006) retensi tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan pengetahuan tentang konsumen seperti profil, perilaku, nilai, dan tingkat loyalitas, kemudian menyatukan komunikasi yang ditargetkan dan pelayanan online sesuai kebutuhan masing-masing individu. Digital marketing adalah kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog, website, e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial.
Kegiatan penyuluhan mengenai pengembangan UMKM (Melalui marketing digital dan Penyusunan laporan keuangan sederhana) bekerja sama dengan Perangkat  Desa Sukosari serta warga Desa Sukosari terutama yang memiliku Usaha sebagai peserta penyuluhan. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai apa yang dimaksud dengan digital marketing, kelebihan dan kekurangan penggunaan digital marketing, perbandinagn antara marketing tradisional dan marketing modern serta menunjukkan praktik nyata di pasar digital dengan contoh platform seperti Shopee, Tokopedia, Instagram, Website, dan Facebook.
Pelatihan selajutnya adalah memberikan materi tentang pentingnya menyusun laporan keuangan sederhana agar pemilik/pelaku usaha bisa membedakan antara uang pribadi dengan uang usahanya, sehingga pemilik mengetahui antara pendapatan dan pengeluaran yang didapat serta untuk mengetahui apakah usaha ini mendapatkan keuntungan atau tidak yang berdampak pada kelancaran usaha selanjutnya. Menurut Kasmis dan Jakfar (2003), aspek keuanga adalah aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran tentangkeuntungan perusahaan, sehingga aspek keuangan merupakan salah satu elemen yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Mengelola keuangan suatu usaha (bisnis) bukan hanya untuk perusahaan besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik dan tepat karena kinerja keuangan suatu usahasemakin besar kemungkinan usaha tersebut meraih sukses. Dalam penyuluhan ini kami juga memberikan contoh laporan keuangan sederhana seperti pengularan dan pendapatan yang mudah untuk diterapkan baik untuk usaha kecil dan menengah (UMKM) maupun bisnis rumahan.
KESIMPULAN
      Pemberian pelatihan dan sosialisasi tentang literasi digital marketing dan penyusunan laporan keuangan bagi pelaku UMKM di desa sukosari memiliki dampak yang positif bagi pelaku UMKM dalam mengelola usahanya dengan lebih baik dan memperluas market pasar. Dengan demikian, perkembangan dan kemajuan bisnis dapat didorong, yang pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan pendapatan masyarakat. Meskipun hasil pelatihan sudah menunjukkan bahwa para pelaku UMKM lebih memahami penjualan produk, terutama yang berkaitan dengan pemasaran secara online dan pembuatan laporan keuangan. Selain itu, pemerintah harus mendukung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) bekerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Teknologi. Ini dapat dicapai melalui pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, serta pembentukan komunitas di mana para pelaku UMKM dapat berkumpul dan berbagi pengetahuan tentang teknik digital marketing.
Anggota :Â
Â
1.     Cahya Nurul Ismail   ( 2340104156 )
2.     Aulia Amira Maharani       ( 2320104095 )
3. Â Â Â Â Lutfianti Tarizka Putri ( 2320104103 )
4.     Laela Nur Rahma     ( 2320104075 )
5.     Ika Padilah    ( 2310104003)
6. Â Â Â Â Hanifah Khoirunnisaa ( 2310104001 )
7.     Raihan Mandiri      ( 2320104035 )
8.     Fannisa Rizky Yanissa       ( 2340104191 )
9.     An.Ag.Azra Hanania Pratiwi  ( 2340104142 )
10.    Dimas Satrio Ramadhani     ( 2320104107 )
DAFTAR PUSTAKA
Chaffey, D. (2006). Additional student support at www.pearsoned.co.uk/chaffey. In Practice.
Kasmir. S.E., M.M. dan Jakfar, S.E.. M.M. 2003. Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H