Dan rupanya jalur menuju puncak juga tidak kalah pedesnya dengan perjalanan awal menuju surya kencana. Â Hampir saya menyerah sebenarnya..saya takut stamina saya akan habis padahal kami masih harus melalui jalan yang sama untuk pulang. Kami tidak ingin kemalaman saat perjalanan pulang nanti.
 Memang, untuk sebuah perjalanan tektok seperti ini , manajemen waktu kita harus baik sekali, agar kami bisa sampai basecamp sebelum gelap . Terlalu beresiko bila hal itu sampai terjadi..Apalagi kami juga tidak membawa tenda dan logistic yang memadai untuk menginap.
Beruntung, banyak warung yang bisa kita temukan di sepanjang jalur, bahkan sampai Puncak !
Saya salut dengan perjuangan mereka untuk mencari nafkah dengan cara sulit seperti ini. Di jalur, kami beberapa kali bertemu dengan orang local yang membawa berlusin2 air mineral untuk dibawa ke atas. Betapa berat bebannya! kami yang hanya membawa daypack saja sudah terengah-engah di sepanjang perjalanan..jadi rasanya wajar ya bila makanan/minuman yang ada di warung-warung  tersebut harganya menjadi berkali lipat karena perjuangan yang harus dilalui.
Alhamdulilah, hari itu cuaca cerah sehingga perjalanan menuju ke puncak lancar dan kami bisa sampai ke sana dengan selamat. Lagi-lagi di puncak, kami bertemu dengan rombongan trail run.
 Saya kagum sekali dengan mereka..Saya pernah juga bertemu dengan seorang trail runner saat summit di Gunung Slamet dan  Merbabu yang berangkat dini hari dari base camp. Mulut saya selalu menganga keheranan dengan stamina mereka.
Ini pasti dari buah latihan yang konsisten dan pantang menyerah !
Tidak lama berada disini, hanya mengambil dokumentasi sebentar, kami memutuskan untuk segera kembali ke Surken. Saat kembali ke sana, hamparan padang nan luas ini sudah mulai di penuhi oleh pendaki yang berdatangan dan mendirikan tenda. Ini juga pemandangan yang menarik sebenarnya..
Karena waktu menginjak sore, kami hanya sekejap menikmati waktu di Surken, untuk kemudian bersiap turun ke bawah. Sebenarnya badan ini menuntut untuk rebahan lebih lama lagi di flying sheet yang kami dirikan, tapi langit di atas juga mulai berwarna kelabu.Walaupun rain coat sudah kami siapkan, bagaimanapun pasti tidak nyaman berjalan dalam keadaan hujan.
Saat perjalanan pulang, ternyata situasinya jauh lebih menarik...Saya mendapati keadaan yang mungkin tidak bisa di temukan di gunung lain. Sepanjang jalur pendakian, kami  mengalami jalur yang penuh dengan banyak orang. "Macet" bahkan kami alami pada beberapa jalur.
Ini sungguh luar biasa...Laki-perempuan, tua-muda , bahkan anak-anak juga saya temui di perjalanan pulang..Mungkin karena gunung Gede adalah yang paling dekat dengan Jakarta dan aksesnya mudah, serta pesona Surya Kencana yang membuat orang berbondong-bondong pergi kesini.
Kondisi ini sebenarnya membuat perjalanan turun jadi lebih lambat (#ngeles aja ini sebenarnya hahha :-D)..
Rombongan kami terpisah menjadi 2..dengan speed jalan dan stamina yang berbeda, memang tidak bisa di pungkiri bahwa dalam setiap perjalanan pulang-pergi mendaki, maka tidak mungkin selalu bersama sepanjang perjalanan. Yang penting setiap pendaki selalu memperhatikan keselamatannya .Tidak penting dan bukan masalah siapa yang sampai duluan di puncak..