Durbar Square ini terdiri dari kuil/temple/candi, berhala, lapangan terbuka, air mancur dan banyak lagi. Sebelum penyatuan Nepal, negeri ini dulu terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil dan dibagi lah menjadi 3 area di atas.
Begitu juga dengan tempat wisata lain di Kathmandu seperti Boudhanath dan Pashupatinath Temple.
Bahkan saat ada beberapa orang yang minta berfoto bersama, posenya akan tetap sama dengan wajah dan emosi datar, seperti tanpa lelah. Yang mengagetkan seorang biara lain saya jumpai pula di Boudhanath dengan cerita yang sama.
Mereka berdua berdiri berjam-jam dengan membawa seperti "kotak sumbangan", dimana para pengunjung bisa memberikan donasinya secara sukarela.
Selain biksu tersebut, kita juga bisa jumpai beberapa biksu yang entah kenapa "seluruh badannya seperti di cat" dengan warna oranye di Pashupatinath. Mereka dikenal sebutan dengan the Holy Man.Â
Selain itu, di Pashupatinath juga sering dilakukan acara kremasi seperti acara Ngaben di Bali.Â
Mereka akan pergi sampai ke puncak atau hanya di base camp. Tapi walaupun hanya di base camp itu tadi tentu saja perjalanannya tidak mudah dan butuh waktu serta persiapan fisik yang luar biasa.
Saya? Tentu saja bukan keduanya! Saya cukup tau diri kok untuk tidak pergi ke sana