Mohon tunggu...
Leita Anggraeni
Leita Anggraeni Mohon Tunggu... -

dalam kesendirianku..kuhabiskan waktuku dalam kepalaku..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ini Hangat Kara

18 Maret 2015   17:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

senyummu Kara, senyum yang tak pernah berubah dari masa ke masa..senyum yang membuat sedu sedan ku semakin menjadi..

" aku ada saat kau menangis di tengah hujan waktu itu..berteriak..mendekap tubuhmu..menggigil penuh darah dan nanah..aku ada saat kau mulai membuang pelindungmu, berusaha menguatkan tubuh rapuhmu..bahwa kau mampu melawan dingin hujan malam itu..dan aku pun juga ada ketika laki - laki itu datang membawa sinar pengharapan di persimpangan waktu..aku pun juga ada, saat wajah pucatmu kembali bersemi bahagia saat ini, saat kau mencoba bertanya perlahan pada hatimu, memastikan berulang kali apa yang kau rasa kini benar cinta..aku ada..dan akan selalu ada.."

aku tertegun Kara, mendengar semua ceritamu..dan air mata ini kembali hadir menjumpai kehadiranmu..aku tak percaya Kara, sungguh tak percaya..kau ada selama ini..

"adakah kau lihat hatiku ? adakah kau lihat lukanya ? ia masih memerah, masih ada seberkas darah disana..setiap aku melihatmu kesakitan, setiap ku temui air mata itu..hatiku ikut terluka dengan semua itu..aku tahu, tapi tak ada yang mampu aku lakukan..aku harus bisa menguatkan hatiku untuk hatimu..aku harus bisa menguatkan jiwaku untuk jiwamu..aku harus bisa tegar untuk ketegaranmu..aku harus bisa kuat tersenyum untuk senyum di wajah ayumu..aku harus mampu menjalani semua untuk jalan indah masa depanmu..karena aku akan ada untukmu.."

adakah kau tahu Kara ? tak pernah ku membenci kehadiranmu sebesar hadirmu kini..

"aku melihat amarah itu..aku melihat seberkas kebencian itu..aku melihat semua itu di tengah - tengah cahaya cinta hatimu untuk laki - laki itu..hilangkan tolong..aku tak ingin wajah ayu mu menyimpan luka.."

aku mendekat..dan aroma tubuhmu semakin dalan kucium..

aku mendekap...dan jantung ini berhenti berdetak..

"aku tak marah Kara, aku tak marah sungguh..hadirmu kini akan jadi penyejuk di tengah hangat padang ilalang ini..aku merindukanmu dan aku jatuh cinta dengan laki - laki itu.. bagaimana bisa dua perasaan yang membahagiakan itu hadir bersama amarah ? Tidak Kara ! itu tidak akan pernah terjadi.."

benar Kara, aku merinduimu dan aku juga sedang jatuh cinta dengan laki - laki itu..tak mungkin dua perasaan paling membahagiakan hadir bersama amarahku padamu..

aku melepaskan dekapanku..melihat senyummu..menggiring pandanganku ke setiap inci dari wajahmu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun