Namun, dengan adanya berbagai pengaruh positif utang luar negeri juga dapat menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif tersebut antara lain dapat menimbulkan ketergantungan pada utang, pengaruh terhadap anggaran, pembayaran utang, dan krisis utang. Utang luar negeri yang sangat berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan  yang dapat mengakibatkan Indonesia menjadi rentan terhadap ekonomi global, seperti perubahan suku bunga internasional dan nilai tukar mata utang.Â
Selain menimbulkan ketergantungan, pembayaran utang yang tinggi dapat memaksa pemerintah untuk mengurangi pengeluaran pada sektor penting lainnya. Misalnya sektor pendidikan dan kesehatan dapat memperlambat laju pembangunannya. Maka dari itu, jika utang luar negeri yang telah dipinjam tdak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan timbulnya risiko pada krisis utang. Hal ini dapat menganggu stabilitas ekonomi yang ada dan memperlambat pembangunan dalam jangka panjang.
Beberapa tahun ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan yang terjadi pada utang luar negeri dan penanaman modal asing dengan tujuan untuk meninngkatkan pertumbuhan ekonomi.Â
Namun, dengan adanya beberapa kritik menunjukkan bahwa alokasi penggunaan utang luar negeri terjadi tidak disiplin dan tidak  sepenuhnya digunakan untuk kegiatan pembangunan yang berdampak pada pertumbuhan produksi dan pengentasan kemiskinan.Â
Oleh karena itu, penggunaan utang luar negeri harus dilakukan dengan disiplin, ketat, dan berimbang agar dapat meningkatkan hal-hal tersebut. Pemerintah Indonesia harus berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi  dan khsusunya pengentasan kemiskinan.
Tidak hanya itu, manajemen yang baik dan penggunaan utang luar negeri harus dapat dikelola dengan baik dan tidak sembarangan dengan tujuan agar utang luar negeri dapat menjadi alat yang efektif daam mendukung pembangunan di Indonesia. Dengan demikian, pemerintah Indonesia diharapkan juga dapat mengelola utang dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan beberapa dampak atau pengaruh negatif yang dapat merugikan beberapa perekonomian da kesejahteraan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H