Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Blusukan Mencari Buku di Kampung Ilmu, Surabaya

4 September 2016   23:35 Diperbarui: 8 Agustus 2021   15:49 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah pada tau Kampung Ilmu Surabaya? Belakangan jadi suka mampir ke tempat ini gara-gara Kompasianer Mbak Usi Saba Kota. Ya tuh, gegara Mbak Usi yang bikin saya jadi belok ke tempat ini lantaran putus asa. Apa pasal?

Seminggu lalu datanglah pesan wasap Mbak Usi soal sumbang menyumbang buku yang ditulis oleh Pak Bamset. Singkat kata saya mengiyakan saja saat Mbak Usi minta tolong untuk membelanjakan sejumlah uang untuk buku-buku bacaan. Berhubung Surabaya sedang sepi pameran buku, beberapa kali saya harus keluar-masuk swalayan mencari buku diskonan. 

Sengaja tak membeli buku terbitan anyar di toko buku supaya bisa dapat lebih banyak eksemplar. Pengalaman mendirikan rumah baca yang lalu membuat saya paham bahwa berbelanja di toko buku besar, meski membawa dana berjuta-juta tetap saja dapatnya nggak bisa sebanyak-banyak yang kita harapkan. Harganya tuh, beugh.

Sebetulnya jarak antara Kampung Ilmu dengan rumah saya nggak sampe 5 menit jauhnya. Naik motor maksreset aja udah tiba. Lokasi tepatnya berada di kawasan Jalan Semarang. Sangat dekat dengan stasiun kereta api Pasar Turi. Dulunya yang saya tahu, sebelum ada Kampung Ilmu di kawasan Jalan Semarang ini memang banyak dipenuhi oleh PKL penjual buku-buku bekas. Setelah direlokasi sekitar tahun 2000-an, pedagang-pedagang ini akhirnya diberi tempat khusus untuk berjualan.

Saat berkunjung ke sana minggu lalu, tujuan utama saya mencari buku-buku cerita bergambar. Sempat bertanya pada sebuah stand, sang penjual menunjukkan saya satu tempat di bagian ujung lokasi yang memang khusus menjual komik anak-anak (dan dewasa). Di tempat yang ternyata pemiliknya adalah Bendahara Paguyuban PKL Kampung Ilmu itu saya menemukan banyak buku cergam baru seharga warbyazah. Cuma 5ribu rupiah per buah!

Sudah seperti sakau lantaran bahagia. Itu harga per buku yang harusnya dibanderol IDR 30K per buah bisa kami dapat segitu murahnya. Berkah ini namanya.  

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Di saat mas penjual yang baik hati sibuk memilihkan judul-judul buku yang ada, saya tergelitik untuk mengamati keadaan di sekitar. Tak hanya dipadati pembeli, hari itu banyak anak-anak yang sedang belajar menari. Menurut si mas penjual (lupa bertanya siapa namanya), latihan tari memang rutin diadakan di tempat itu. Selain tari, di tempat yang sama juga terjadwal kegiatan belajar bersama. 

Ada banyak relawan pengajar yang sudi meluangkan waktu untuk mengajar anak-anak yang benar-benar tertarik untuk mendapat ilmu di sana. Gratis, katanya. Hebat ya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Sementara itu,

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kolam ini tadinya adalah kolam renang yang disediakan untuk anak-anak. Namun lantaran debit air yang kurang mengakibatkan kolam jadi kering tak bersisa airnya. Meski demikian tak menyurutkan kegembiraan anak-anak yang sedang bermain bola sembari naik turun kolam kegirangan.

Ada kurang lebih 80-an stand penjual dagangan di tempat ini. Tak hanya menjual buku bekas, buku-buku baru pun banyak.

Seperti sore tadi. Saat berkunjung kembali ke tempat ini, lagi-lagi langkah saya terhenti oleh alunan  musik gamelan Jawa yang diikuti berpuluh-puluh anak dan remaja putri yang sedang belajar menari. Sebab seperti namanya, kampung kecil ini tak hanya berisi buku-buku yang notabene adalah sumber ilmu. Di tempat ini pula siapa saja bisa menggali ilmu sebanyak yang ia mau.

Selamat berkunjung ke Kampung Ilmu.

Salam wisata dalam kota.

Salam Kompasiana.

Mupeng melihat buku murah (dok.pri)
Mupeng melihat buku murah (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun