Mohon tunggu...
Find Leilla
Find Leilla Mohon Tunggu... Administrasi - librarian

seperti koinobori yang dihembuskan angin

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Aktifitas Membaca Saya Sekarang, Menyedihkan

17 Mei 2016   12:48 Diperbarui: 18 Mei 2016   00:07 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini harus! Minimal dalam sehari, sempatkan waktu untuk membaca. Baca buku, tapinya, bukan baca berita atau gosip yang tersebar lewat chat room atau media sosial. Mata harus dibiasakan kembali membaca buku. Dari yang tipis dulu. Biar nggak keburu lesu melihat jumlah halaman yang setebal palang pintu. Bangkitkan semangat dari diri sendiri, membaca itu perlu!

Mulai dari artikel di koran

Sepele, tapi berperan. Coba ingat, berapa pekan terakhir anda membaca koran. Setiap harikah? Bagian artikel apa yang anda baca? Berita? Jika ya, sudah saatnya meningkatkan level bacaan anda. Tak hanya berita, coba blusukan membaca artikel pilihan sesuai yang anda suka. Belakangan saya mulai aktif kembali membuka kliping atau mengikuti artikel terbaru kesukaan saya di Kompas cetak, Parodi. Pikiran jadi refresh kembali.

Ke perpustakaan, pameran dan toko buku

Mengapa tidak? Banyak perpustakaan umum yang semakin nyaman sekarang. Di Surabaya sendiri, kota kami memiliki Perpustakaan Umum yang dibuka setiap hari. Non stop dari pagi hingga malam hari. Hebatnya lagi, hari Minggu pun buka. Jika tangan tak lagi terbiasa membuka bagian-bagian buku, bisa coba ke situ. Banyak pilihan bacaannya, gratis pula.

Ambilah waktu untuk membaca kisah nostalgia

Betapa membaca seperti tak menjadi pilihan utama di saat sekarang, tapi lakukan! Saat menunggu antrian, saat bengong, gunakan waktu untuk membaca. Jika tak membawa sebuah buku, buka halaman-halaman e-book yang banyak tersedia. Belakangan saya mulai membaca lagi kisah cinta yang pernah membuat saya menangis dan baper berhari-hari saat usia SMP, Tenggelamnya Kapal van der Wijck. Versi pdf-nya saya dapat tempo hari melalui seorang teman. Satu kata, bahagia, saat bernostalgia membacanya. Coba temukan kisah nostalgia anda juga dengan sebuah buku cerita.

Letakkan sejenak gadget-nya, dan jangan memilih nonton televisi berlama-lama

Alih-alih sepulang kerja saat badan letih dan ingin langsung beristirahat sambil menyalakan televisi atau bermain game lewat ponsel, tangan saya berhenti sejenak dan beralih. Kemana? Buku, tentu saja. Nggak lama kok, hanya 5-10 menit saja untuk membaca. Karenanya buku yang saya baca bukan jenis novel atau buku-buku motivasi yang panjang-panjang penjelasannya. Untuk 5-10 menit itu saya lebih memilih membaca renungan-renungan yang singkat. Di usia pekerja seperti kita, modus seperti ini sudah seperti relaksasi loh. Nggak percaya? Beda rasanya jika pulang kerja kita langsung delosor di depan tivi. Nggak dapet apa-apa kita nanti. Ingat lagi, banyak manfaat yang bisa kita dapat lewat membaca.  

Oke, selamat membaca ya. Dan selamat memperingati Hari Buku!

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun