Â
.
Â
Hari ke-30
Â
Centang dua.
Â
‘Ini Rendra?’
Â
‘Kirana?’
Â
‘Bukan. Ini Mirna, kakak Kirana.’
Â
‘Kirana? Dimana Nana?’
Â
‘Nana dimakamkan di pemakaman keluarga siang tadi. Maaf tak sempat memberitahumu. Nana melarang kami untuk mengabarkan pesan ini padamu sebelum ia bla bla bla...’
Â
Aku menatap layar dan memandangi gambar wanita yang hanya sekali kulihat wajahnya di dalam kereta. Seperti menonton layar lebar, adegan demi adegan kembali diputar.
Â
‘Tuhan itu pintar atau bodoh menurutmu? Kadang aku tak mengerti mengapa Ia bisa memberiku pacar sepertimu selama yang aku butuh.’
Â
Butuh katamu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!