BRANDON
Begitu mata pelajaran terakhir selesai, aku langsung pulang. Seperti biasa, ketika tidak ada jadwal latihan basket, diri ini lebih memilih pulang ke rumah. Terkadang Mama sering mengajak keluar lagi berbelanja. Beliau seperti wanita kebanyakan, gemar shopping dan jalan-jalan di mall.
Saat motor memasuki pekarangan, aku melihat Mama sedang duduk di teras depan rumah. Beliau tampak memandangi berbagai jenis bunga yang kini sedang tumbuh mekar. Mama memang senang dengan tanaman, sehingga rumah menjadi rindang dan asri.
"Anak Mama sudah datang," sambut Mama setelah aku memarkir motor di luar. Sengaja tidak memarkirnya di garasi, agar bisa digunakan lagi jika ingin bepergian nanti.
Aku langsung memeluk Mama seperti biasa, lantas memberi kecupan di pipinya bergantian.
"Pengin cepat pulang, hari ini nggak ada latihan basket," sahutku.
Sesaat aku ingat ponsel ini bergetar ketika dalam perjalanan pulang. Segera kukeluarkan dari saku celana melihat apakah ada pesan penting? Barangkali ada cewek yang menghubungi dan mengajak keluar sore ini. Hehe!
Pandangan fokus melihat sebuah pesan masuk di aplikasi BBM. Pengirimnya Arini Maheswari. Sesaat kening ini berkerut berusaha mengingat nama si Pengirim.
"Si Kutilangdara?" gumamku pelan sambil membuka pesan tersebut.
"Kenapa, Bran?" tanya Mama dengan raut bingung.