ARINI
Pagi ini gue bersiap-siap berangkat ke sekolah. Seragam kebanggaan telah melekat di tubuh ini, lengkap dengan rompi berwarna abu-abu tua. Beruntungnya di sekolah ini menyediakan tiga jenis rok yang bisa dikenakan. Pertama, rok yang panjangnya tepat di atas lutut, biasanya dipakai oleh siswi kelas atas.Â
Kedua, rok panjang tepat di bawah lutut, pada umumnya dikenakan siswi kelas menengah kayak gue. Dan ketiga, rok panjang hingga menutupi mata kaki yang dikenakan siswi berkerudung.
Hari Senin dan Selasa, seluruh siswa dan siswi mengenakan atasan putih dengan bawah abu-abu. Rabu mengenakan pakaian seragam khas sekolah, atasan kemeja dengan dasi kupu-kupu berwarna merah hati dipadu dengan rok kotak berwarna merah hati juga.Â
Hari Kamis mengenakan pakaian pramuka dan Jum'at baju batik dengan bawahan rok panjang bagi siswi.
"Berangkat bareng Uda aja yuk, Ri," kata Uda David, kakak gue, yang sudah rapi dengan pakaian kemeja dipadu dengan celana jeans.
"Loh, Uda kuliah pagi ya?" Gue memalingkan paras saat mencantolkan tas di punggung.
Uda David mengangguk. "Masuk jam 08.00, jadi masih bisa anterin kamu dulu."
Gue langsung tersenyum manis kepada kakak tersayang. "Sweet banget sih jadi Kakak. Makin sayang deh."
"Huuu ... Merayu tuh, Uni," ledek si Bontot. "Aku nggak dianterin sekalian juga, Da?"