Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Prinsip Demokrasi Ekonomi Harus Menjamin Nelayan Kecil Berdaya

21 Mei 2022   15:53 Diperbarui: 21 Mei 2022   16:27 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks perikanan sebagai bahan pangan (Fisheries as a food), maka jaminan ketersediaan stok pangan harus tersedia sepanjang waktu. Di tengah gencarnya program pengentasan kasus stunting melalui Gemarikan misalnya, maka Pemerintah harus mampu mendorong agar kinerja supply chain bisa berjalan efektif, salah satunya dengan menjamin adanya buffer stock ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  Untuk memenuhi kebutuhan hal tersebut, program yang paling memungkinkan didorong yakni dengan pengembangan rantai dingin di setiap desa pesisir (One Village, One Cold Chain). Program pengembangan rantai dingin di setiap desa pesisir setidaknya memiliki empat fungsi strategis, yakni : (1) sebagai buffer stock; (2) menjamin supply chain; (3) pemberdayaan nelayan skala kecil; dan (4) pemberdayaan UMKM pengolah perikanan.

Saya kira empat fungsi strategis di atas, jiga didorong melalui program yang terfokus pada setiap desa pesisir, maka akan secara langsung berampak terhadap pergerakan ekonomi local yang ada. Inilah saya kira transformasi pengelolaan perikanan inklusif yang harus mulai dibangun. Integrasi program One Village, One Cold Chain juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan lintas sektoral terkait, misalnya saja dengan menggunakan pembiayaan dana desa-Kementerian Desa, Kementerian sosial, Kementerian Parawisata dan Ekonomi Kreatif dan lainnya.

Penulis adalah Sekjend Yayasan Pusaran-KP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun