Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Status Negara Maju dari Opa Trump, Lipstikkah?

28 Februari 2020   15:14 Diperbarui: 28 Februari 2020   16:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita menganalisis data perdangan RI-USA yang dipublish oleh International Trade Center (ITC, 2019), menunjukkan bahwa USA merupakan tujuan ekspor produk perikanan terbesar RI (di luar produk rumput laut), dengan nilai ekspor mencapai 1,32 milyar dollar USD atau sebesar 39,87% dari total nilai ekspor produk perikanan RI. Disusul, Jepang, China dan Vietnam. RI juga menguasai supply share pasar perikanan USA sebesar 7,06%. Sedangkan supply share terbesar dikuasai oleh Kanada, Chile, India, dan China.

Jika kita lihat market share ekspor produk perikanan RI, memang USA sangat dominan. Ini yang perlu diantisipasi, jika usulan menolak status negara maju ditolak, dan kebijakan pemberian keringanan tetap dicabut. Kita harus mampu mengantisipasi bagaimana daya saing dan kinerja ekspor tidak terlalu terdampak.  Jika RI tidak mampu mengantisipasi, perlu diingat di bawah RI masih ada Vietnam, Thailand dan negara berbasis perikanan lainnya yang bisa saja menggeser RI sebagai 5 (lima) besar eksportir terbesar ke USA.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah mendorong efisiensi usaha di sektor perikanan, menurunkan suku bunga kredit bagi sektor strategis, perbaikan sistem logistik perdagangan yang efisien, dan insentif lainnya yang secara langsung berdampak pada produktivitas dan efisiensi.

Tetapi penulis berharap, RI tetap mengajukan penolakan status tersebut, jika belum mampu keluar dari middle income trap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun