Mohon tunggu...
Ledya Safira
Ledya Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik dalam Pembelajaran Fisika

25 Desember 2023   16:42 Diperbarui: 26 Desember 2023   20:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang guru harus mengetahui teori belajar apa yang baik digunakan untuk peserta didik agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Khususnya guru fisika karena banyak peserta didik yang mengeluh bahwa materi fisika banyak rumus dan banyak konsepnya. Dengan mengetahui teori belajar, guru dapat mengubah pembelajaran yang awalnya terasa sulit oleh peserta didik akan menjadi menyenangkan. Pembelajaran dapat menjadi menyenangkan jika guru dapat menggabungkan teori belajar behavioristik dan humanistik. Kita akan membahas terlebih dahulu apa itu teori belajar behavioristik dan humanistik.

Teori Belajar Behavioristik

Teori behavioristik adalah teori pembelajaran yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan berfungsi sebagai sarana interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus dan respon dapat terjadi melalui pengulangan tindakan, memungkinkan otak manusia dengan cepat memahami materi yang diterima. 

Tetapi, seseorang yang dapat merespon stimulus secara efektif menunjukkan kecerdasan dan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Teori behavioristik, melalui pendekatan stimulus dan respon, menggambarkan peserta didik sebagai individu yang bersifat pasif karena metode pembelajaran hanya melibatkan latihan dan kebiasaan. Keberadaan perilaku akan semakin kuat jika dilakukan secara berkelanjutan, tetapi akan mereda jika tidak dilakukan secara konsisten. Contoh dari behavioristik adalah saat peserta didik tidak bisa-bisa, maka peserta didik akan diberikan tugas terus-menerus hingga siswa menjadi bisa. Teori belajar behavioristik boleh digunakan, tetapi sebagai seorang guru harus melihat kondisi peserta didik terlebih dahulu.

Dalam teori behavioristik jika peserta didik dapat mengerjakan tugas dengan baik biasanya guru akan memberikan reward. Reward dalam kajian Ivan Petrovich Pavlov ada yang penguatan negatif dan penguatan positif. Sedangkan, jika peserta didik melanggar peraturan dalam kegiatan pembelajaran guru akan memberikan punishment. Punishment adalah contoh dari penguatan negatif, tetapi punishment tidak harus di hukum. Penguatan positif adalah penguatan yang membuat peserta didik akan melakukan hal tersebut berulang-ulang karena mendapatkan hadiah atau penghargaan. Sedangkan penguatan negatif adalah penguatan yang membuat peserta didik tidak akan melakukan kesalahannya kembali karena mendapatkan hukuman.

Prinsip belajar behavioristik:

1. Menurut teori behavioristik, belajar berarti seseorang menunjukkan perubahan perilaku, sehingga kegiatan belajar yang tidak menimbulkan perubahan perilaku tidak dianggap sebagai belajar.

2. Stimulus dan respon menjadi hal utama dalam teori behavioristik karena dapat diobservasi, sedangkan hal lain yang tidak berhubungan dengan stimulus dan respon tidak diperhitungkan.

3. Terdapat hal-hal yang dapat meningkatkan respon yang disebut dengan penguatan. Penguatan dapat bersifat positif dan negatif.

Teori Belajar Humanistik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun