Mohon tunggu...
Hendro Meze Doa
Hendro Meze Doa Mohon Tunggu... -

aku orang yang frendly and open minded

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kersen

27 Maret 2013   12:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:08 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

*

Simin dan Mariam membuatku bahagia. Nelangsaku hilang seiring air yang membasahiku dari jerigen tua Pak Simin. Asaku segar kembali dengan air susu Mariam yang kecut. Aku akan berbakti untuk kalian, ayah dan ibuku.

*

Doaku tak bertepuk sebelah tangan. Kuperhatikan tubuh kersen mulai berbunga putih mungil. Bunga-bunga menjelma bulir-bulir hijau. Bulir-bulir mulai memerah. Berubah dengan cepatnya tanpa alur yang lazim. Uhm mungkin ...berkat untukku ini selalu dilalui dengan kelainan. Tak seperti biasanya. Baiklah bulir dari kelainan ini, kupersembakan untuk Mariamku. Mariam harus merasakan awal baru dari kehidupan kami.

Sungguh, Mariam Simin menemukan hidup baru setelah memakan bulir kersen yang pertama. Mariam jadi punai yang terkulai di tanah berbatu selepas memakan bulir kersen pertama.

====

Malang, ketika doa tak lagi sebuah doa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun