Mohon tunggu...
Lukito Lebdo Pitono
Lukito Lebdo Pitono Mohon Tunggu... Pengawas -

Supervisor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

GPBP K’13 yang Disempurnakan: Sekolah sebagai Sentra untuk Menumbuhkan Nilai

13 Juni 2016   09:48 Diperbarui: 13 Juni 2016   09:58 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melalui pembiasaan dan keteladanan yang berkelanjutan oleh peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan, GPBP diselenggarakan sejak hari pertama masuk sekolah (masa orientasi) sampai dengan hari terakhir sekolah (masa kelulusan) dengan berbagai pembiasaan harian, mingguan, bulanan, tengah semester, akhir semester, sampai akhir tahun.       

Berbagai kegiatan yang bersifat kontekstual yang disesuaikan dengan nilai-nilai muatan lokal dapat dijadikan momentum pelaksanaan GPBP sehingga memungkinkan nilai-nilai positif tersebut untukdiajarkan, dirasakan, dibiasakan, dilatih konsisten, menjadi kebiasaan, menjadi karakter, dan menjadi budaya. Berbagai kegiatan tersebut pada kenyataannya, sebagian besar sudah dipraktikkan oleh sekolah-sekolah. GPBP bukanlah program yang utopis, GPBP dikembangkan berdasarkan best practice dari berbagai sekolah unggulan yang memang telah menerapkan program penumbuhan budi pekerti.  Dari kondisi yang demikian, diharapkan GPBP dapat diterima dengan dan diterapkan dengan lancar di sekolah-sekolah sasaran K ‘13.

Monitoring dan Evaluasi

Sebagai bagian dari manajemen sekolah, untuk memastikan GPBP berjalan sesuai rencana dan dapat berdaya guna, maka perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan. Monitoring dilakukan terhadap perencanaan dan pengimplementasian GPBP. Hasil monitoring digunakan untuk mengevaluasi ketercapaian GPBP.

Referensi:

Albertus, Doni Koesoema. 2007. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

_____. 2009. Pendidik Karakter di Zaman Keblinger, Mengembangkan Visi Guru sebagai Pelaku Perubahan dan Pendidik Karakter. Jakarta: Grasindo.

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. 2011. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Arah Kebijakan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia. Jakarta: Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2016. Buku Panduan Pelaksanaan,Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti. (Bahan ToT IK). Tanpa Kota: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun