Mohon tunggu...
Yeromi Bembok
Yeromi Bembok Mohon Tunggu... Petani - Adil Sejak Dalam Pikiran

Hidup Barangkali Memang Hanya Menunda Luka

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Papua dan Virus Corona

19 Mei 2020   08:39 Diperbarui: 19 Mei 2020   08:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber Gambar Dari pikiranrakyat.com

Setelah 18 Tahun berlalu, Penyakit Sindrom pernapasan akut paruh, atau SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) kini muncul lagi.

Kali ini dengan wujud baru virus corona atau yang disebut SARS-CoV-2 sebagai penyebab pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19).

 31 Desember 2019, Berdasarkan laporan resmi pemerintah tiongkok, World Health Organization (WHO) mengumumkan khasus pneumonia yang terjadi di Wuhan Tiongkok.

(01/01/2020) The U.S Centers for Disease Control And Prevention (CDC), mengidentifikasi pasar seafood di wuhan sebagai tempat munculnya wabah pneumonia. Berdasarkan penyelidikan pemerintah Tiongkok.

Sejak muncul di kota Wuhan China akhir tahun lalu, virus corona (SARS-COV-2) ini. Telah menyebar ke 185 negara dan wilayah telah menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang dan membunuh lebih dari 190.000 orang secara global, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Virus Corona (SARS-COV-2)

Dari Mana Virus Corona (SARS-COV-2) ini Berasal, Apakah dari kelelawar? Dari manakah asal virus corona COVID-19 yang menjadi pandemi global saat ini? 

Sejak virus corona (SARS-COV-2) ini muncul pada akhir tahun lalu, masih terdapat ketidakpastian dari mana virus berasal. 

Berbagai teori dan konspirasi bermunculan Soal asal muasal Virus yang disebut SARS-CoV-2 ini. Dilansir SCMP, virus mungkin telah melewati spesies hewan lain terlebih dahulu sebelum menginfeksi manusia.

Para ilmuwan percaya, Virus Corona (SARS-COV-2) Ini Telah bermutasi dan bergabung dengan virus lain terlebih dahulu sebelum kemudian masuk ke dalam tubuh manusia, Menempel ke dalam sel, dan menyebar.

Telah banyak spekulasi terkait kemunculan virus baru Ini sebelumnya.  Salah satunya adalah teori bahwa Virus Corona (SARS-CoV-2) Ini merupakan hasil rekayasa biologis sebuah laboratorium di wuhan, china, tempat virus pertama kali dideteksi.

Papua  Sacara Umum

Sejak muncul pertama kali di kota Wuhan China akhir tahun yang lalu, Virus Corona (SARS-COV-2) ini.

Telah menyebar ke 185 negara dan wilayah juga telah menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang dan membunuh lebih dari 190.000 orang secara global.,

Hingga kemudian menyebar ke Indonesia juga pulau Papua.

Sehingga gubernur papua Bapak Lukas Enembe, S.IP. M.H.  Dalam hal ini menyatakan bahwa akses keluar masuknya orang ke Papua ditutup sementara guna menekan penyebaran Virus Corona (SARS-COV-2).

Selain itu, Status siaga darurat ini diterapkan di papua mulai (17/02/2020-17/04/2020) Hingga kemudian diperpanjang kembali oleh pemerintah provinsi papua (Pemprov papua). Terhitung sejak (07/05/2020- 04/06/2020). Dikarenakan masih terus meningkatnya jumlah khasus positif virus corona (SARS-COV-2) di papua.

Efeknya terputusnya produksi, konsumsi kolektif, distribusi dan kegiatan sosial budaya akan tertutup.

Hal ini bukan perkara nudah, Ini bisa menimbulkan ketegangan juga konflik bathin dikarenakan adanya aktivitas baru ini.

Dua kebutuhan jaring pengaman sosial yang masyarakat indonesia yang juga papua pada umumnya butuhkan disaat-saat lockdown adalah kebutuhan pokok dan fasilitas untuk berinteraksi "keluar", dalam hal ini internet.

Papua Secara Khusus

Ketegangan juga konflik bathin ini sudah pernah ada dan masih saja ada. Di papua dikarenakan tidak diusut secara tuntas.

Adapun ketegangan juga konflik bathin yang penulis (saya) maksudnya disini adalah, Antara lain :

Pertama, gagalnya otonomi khusus terutama pembangunan di bidang kesejahteraan ekonomi, kesehatan dan pendidikan."

Kedua, konflik disebabkan oleh adanya diskriminasi dan marjinalisasi terhadap masyarakat asli papua.

Ketiga, adanya perasaan traumatis di sebagian masyarakat papua akibat tindakan represif aparat di masa lalu, yang yang dikategorikan sebagai pelanggan HAM, namun tidak diusut secara tuntas.

Terakhir, masih terdapat perbedaan persepsi tentang terintegrasinya papua ke dalam wilayah NKRI melalui pepera 1969".

Penulis: Iman Wenda [Mahasiswa Hukum] 

Editor: Yeromi Bembok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun