Ketegangan juga konflik bathin ini sudah pernah ada dan masih saja ada. Di papua dikarenakan tidak diusut secara tuntas.
Adapun ketegangan juga konflik bathin yang penulis (saya) maksudnya disini adalah, Antara lain :
Pertama, gagalnya otonomi khusus terutama pembangunan di bidang kesejahteraan ekonomi, kesehatan dan pendidikan."
Kedua, konflik disebabkan oleh adanya diskriminasi dan marjinalisasi terhadap masyarakat asli papua.
Ketiga, adanya perasaan traumatis di sebagian masyarakat papua akibat tindakan represif aparat di masa lalu, yang yang dikategorikan sebagai pelanggan HAM, namun tidak diusut secara tuntas.
Terakhir, masih terdapat perbedaan persepsi tentang terintegrasinya papua ke dalam wilayah NKRI melalui pepera 1969".
Penulis: Iman Wenda [Mahasiswa Hukum]Â
Editor: Yeromi Bembok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H