Mohon tunggu...
Elisius Udit
Elisius Udit Mohon Tunggu... Guru - Pengejar Waktu

Waktu senantiasa pergi dan tak akan kembali. Lakukan apa yang perlu dilakukan hari ini. Besok mempunyai urusannya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

8 Maret 2023   21:16 Diperbarui: 8 Maret 2023   21:36 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional sesungguhnya harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi akan menjadi peluang bagi keterlibatan semakin banyak orang dengan kekuatannya masing-masing untuk kesuksesan proses pembelajaran sosial dan emosional.

Seluruh peserta didik dan tenaga kependidikan serta para peserta didik akan memperoleh ruang dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional sehingga semua orang mampu untuk memahami, menghayati dan mengelola emosinya masing-masing (kesadaran diri), menetapkan dan berupaya mencapai tujuan postif (managemen diri), merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain (kesadaran sosial), membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi) dan membuat keputusan yang bertanggung jawab (pengambil keputusan yang bertanggung jawab).

Apabila semua santuan pendidikan berhasil mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional ini bukan tidak mungkin keresahan yang ditimbulkan oleh tingkahlaku manusia yang sudah tidak memiliki hati akan berkurang bahkan hilang.

KONEKSI ANTAR MATERI

Jika mengaitkan materi pada modul 2.2 tentang Pembelajaran sosial dan emosional dengan materi lainnya dalam proses pendidikan calon guru penggerak ini dapat saya simpulkan bahwa sesungguhnya materi ini memiliki keterkaitan dengan materi lainnya. Aristoteles pernah mengatakan bahwa "Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, adalah bukan pendidikan sama sekali" . Saya melihat bahwa proses pembelajaran sosial dan emosional merupakan langkah mendidik seorang manusia dari dalam dirinya atau pada inti dirinya. 

Seorang manusia perlu didik secara utuh baik pengetahuannya dan terutama hatinya. Sebab pada hari ini ada banyak manusia yang memiliki pengetahuan, tetapi tidak memiliki hati. Karena itu, sebagai upaya mempersiapkan generasi emas menyonsong 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 1945, maka pendidik harus mendidik para peserta didik baik segi pengetahuannya dan terutama harus mendidik hatinya.

a. Ki Hadjar Dewantara (KHD) melihat pendidikan (opvoeding) sebagai upaya pendidik memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Secara jujur saya mengatakan bahwa pembelajaran sosial dan emosional sesungguhnya mempersiapkan seorang peserta didik untuk menjalankan kehidupan di tengah komunitas keluarga, masyarakat dan negara agar betul-betul hidup dalam kebahagiaan dan gembira sebab di sana dia akan bertemu dan hidup dengan orang lain. Dengan memiliki dan mengimplementasikan lima Kompetensi Sosial dan Emosional yang ada pada Pembelajaran Sosial dan Emosional maka seorang pendidik telah berupaya menuntun anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

b. Seorang guru penggerak memiliki nilai dan peran tertentu dan salah satunya adalah berpihak pada peserta didik. Dengan mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional guru akan senantiasa bersedia secara mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif menemukan versi terbaik bagi peserta didiknya. Ketikan sudah menemukan versi terbaik dari peserta didiknya, pendidik menuntunnya sesuai dengan kebutuhannya dan dalam konteks inilah pendidik mewujudkan visinya bagi peserta didik yakni menumbuhkembangkan profil pelajar pancasila bagi peserta didiknya.

c. Budaya positif akan tumbuh dan berkembang di sekolah apabila setiap warga sekolah memahami dan mengebali diri dan emosinya masing-masing. Seorang warga sekolah yang secara penuh sadar akan dirinya dan orang lain akan berupaya dengan sungguh-sungguh mengontrol dirinya agar hidup sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal dan menerapkan budaya positif secara continue, sadar dan bertanggungjawab.

d. Pendidik mengenal kebutuhan belajar peserta didik agar dapat melayaninya dengan baik. Apabila pembelajaran sosial dan emosional ini diimplementasikan dengan baik akan sangat membantu pendidik dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik yang berkaitan dengan kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar. Jadi, implementasi pembelajaran sosial dan emosional sesungguhnya dapat membantu pendidik dalam penerapan pemebelajaran berdiferensiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun