Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri seseorang. Pembelajaran berbasisi minta tentunya memiliki tujuan yang sangat baik. Tomlinson  (2001:  53) melihat ada beberapa tujuan pembelajaran berbasis minat yakni membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar; mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran; menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan; meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu menarik murid agar berminat pada materi yang disampaikan.
Minat dapat dilihat dari dua peerspektif yakni minat situasional dan minat individu. Minat situasional merupakan merupakan keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu. Minat individu sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Minat itu sesungguhnya menjadi salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat 'terlibat aktif' dalam proses pembelajaran. Hal ini penting dipahami oleh guru agar dapat  membantu guru mempertimbangkan bagaimana ia dapat mempertahankan atau menarik minat murid-muridnya dalam belajar.
Profil Belajar merupakan cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan seorang guru memperhatikan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar dalam proses pembelajaran adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid agar belajar secara alami dan efisien.
Profil belajar seorang murid dipengaruhi oleh berbagaimacam factor dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, Â dan lain-lain. Misalnya saja Anita mungkin tidak dapat belajar di ruangan terlalu dingin, terlalu bising, terlalu terang, dan lain-lain.
2. Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
3. Preferensi gaya belajar.
Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu:
1). Visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa gambar, diagram, power point, catatan, peta konsep, graphic organizer, dsb);
2).  Auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat  saat berdiskusi, mendengarkan musik);
3). Kinestetik:  belajar  sambil  melakukan  (misalnya  sambil  bergerak, melakukan kegiatan hands on, dsb).