Disusun Oleh Elisius Udit
- Calon Guru Penggerak Angkatan 7
- Tempat Tugas: SMK Stella Maris Labuan Bajo
- Kabupaten: Manggarai Barat
Tidak terasa sudah satu bulan saya mengikuti kegiatan pendidikan calon Guru Penggerak. Senang sekali rasanya bisa mengambil bagian dalam kegiatan yang sangat luar biasa ini.Â
Saya salah satu anggota yang tergabung dalam Calon Guru Penggerak Angkatan 7. Saat ini saya berkarya di SMK Stella Maris Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. SMK Stella Maris merupakan satu-satunya Sekolah Kejuruan milik Keuskupan Ruteng. Saya bekerja di sekolah ini sejak 05 Agustus 2016.
Sejauh ini ada beberapa hal yang saya pelajari seperti Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara serta Nilai dan Peran Guru Penggerak. Saya merasa materi ini sangat berguna bagi saya sebagai seorang guru terutama dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
Sampai saat ini saya berpikir bahwa upaya mengimplementasikan Kurikulum Merdeka harus sejalan dengan Program Guru Penggerak. Atau bisa dikatakan tanpa Program Guru Penggerak, Kurikulum Merdeka mungkin tidak bisa maksimal diimplementasikan.
Setelah saya mempelajari materi Nilai dan Peran Guru Penggerak, saya coba menggambarkan diri saya ketika saya sudah menjadik guru penggerak selama 3 tahun. Saat saya sudah menjadi guru penggerak dan telah berjalan selama 3 tahun, itu artinya sudah ada implementasi  nilai-nilai guru penggerak di ekosistem sekolah tempat saya bertugas.Â
Dalam melaksanakan tugas sebagai guru penggerak, saya harus menjiwai nilai-nilai guru penggerak seperti; Nilai Berpihak Pada Peserta didik, Madiri, Reflektif, Kolaboratif dan Inovatif.
Berikut saya coba memaparkan secara singkat dan sederhana beberapa nilai tersebut dan aktivitas-aktivitas yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
1. Nilai Berpihak Pada Peserta Didik
Setelah menjadi guru penggerak saya melayani peserta didik dengan nilai-nilai guru penggerak dan salah satunya berpihak pada peserta didik. Artinya seluruh suasana belajar dan proses pembelajaran yang saya jalankan harus berpihak pada peserta didik. Kepentingan dan kepuasaan utama adalah pribadi peserta didik, bukan saya sebagai guru atau kepala sekolah atau juga yayasan, pemerintah.
Ativitas yang sudah dan akan senantiasa saya lakukan sebagai perwujudan nilai ini adalah:
a. Memetakan kebutuhan peserta didik dan karakter peserta didik sesuai dengan kodrat alamnya
b. Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
c. Merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan peserta didik
d. Memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mewujudkan dunianya sendiri
2. Nilai Mandiri
Setelah menjadi guru penggerak selama 3 tahun saya harus memiliki kemauan dan kehendak untuk belajar sepanjang hidup saya untuk meningkatkan keahlian dan penguasaan diri. Saya belajar agar dapat bertanggungjawab dan menjadi agen perubahan dalam ekosistem sekolah dan masyarakat. Saya belajar karena dimotivasi oleh diri sendiri, ingin berubah dan mengupgrade pengetahuan dan keterampilan.
Beberapa aktivitas yang saya sudah dan akan lakukan untuk mewujudkan nilai ini;
a. Mengembangkan diri dalam bidang Pendidikan Agama Katolik tanpa intevensi pihak lain seperti; Baca Kitab Suci dan Pengetahuan lain terkait pendidikan Agama Katolik
b. Merencanakan dan melakukan perbaikan diri sehingga semakin menguasai dan ahli dalam berbagai hal yang dianggap penting dan perlu untuk melahirkan perubahan yang berpihak pada peserta didik
c. Selalu memperhatikan perkembangkan peserta didik baik kualitas kerjanya maupun hasil kerjanya dalam proses pembelajaran.
3. Nilai Reflektif
Sebagai seorang guru penggerak saya menjadikan pengalaman-pengalaman di sekitar sebagai pembelajaran yang bermakna bagi saya sendiri mau pun orang lain.Â
Pengalaman-pengalaman dijadikan sebagai pembelajaran yang dapat menuntun saya, peserta didik yang saya tuntun, sesama agar mampu menjalankan peran saya sebagai guru dengan baik.
Aktivitas yang saya sudah dan akan selau saya lakukan untuk mengimplementasikan nilai ini:
a. Mengevaluasi proses pembelajaran bersama peserta didik, rekan guru dan kepala sekolah
b. Meminta umpan balik dari peserta didik, rekan guru dan kepala sekolah
c. Merencanakan perbaikan dan melakukan perbaikan diri dan proses pembelajaran
4. Nilai Kolaboratif
Setelah menjadi guru penggerak dan berkarya selama 3 tahun saya harus menjadi agen yang menginisiasi dan berusaha membangun daya sanding dengan semua pihak dalam ekosisitem sekolah dan membangun sikap dan kebiasaan keterganungan yang positif. Saya membangun kerjasama dengan rekan sejawat, kepala sekolah, orangtua peserta didik.
Aktivitas yang saya sudah dan akan tetap saya lakukan:
a. Membangun kerjasama dengan rekan sejawat dalam menyusun modul ajar, asesmen dan mengevaluasi prose pembelajaran
b. Membangun kerjasama dengan rekan sejawat dalam merencakan langkah-langkah perbaikan dan perbaikan sesuai hasil evaluasi bersama
c. Membangun kerjasama dengan orangtua untuk mencapai tujuan pembelajaran. Orang tua dilibatkan dalam proses menuntun peserta didik terutama ketika mereka ada di rumah
d. Membangun kerjasama dengan kepala sekolah dalam mengevaluasi proses pembelajaran dan perbaikan mutu pembelajaran
e. Aktif terlibat dalam Komunitas Praktisi di sekolah, MGMP sekolah dan lintas sekolah
5. Nilai Inovatif
Sebagai guru penggerak, saya senantiasa mampu melahirkan ide atau gagasan baru yang baik dan tepat dalam upaya memperbaiki kualitas diri dan  kualitas pembelajaran. Inovatif selalu lahir dari kolaboratif. Karena itu, sebagai guru penggerak saya harus menguatkan semangat gotong royong dan memberdayakan asset-aset di sekolah untuk kebaikan bersama.
Aktivitas yang saya lakukan
a. Merancang Pembelajaran yang Memberi Ruang yang Luas Bagi Peserta Didik
b. Merancang pembelajaran yang Menyenangkan Peserta Didik
c. Merancang dan Melaksanakan Pembelajaran Berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H