Dengan perlengkapan ini seorang pendaki gunung akan aman mencapai puncak gunung dan beraktivitas di puncak gunung atau dengan kata lain dia akan sukses. Seorang pendaki gunung yang tidak menyediakan perlengkapan seperti ini selama mendaki gunung, dia akan mengalami msalah nantinya.
Kita juga kadang memiliki cita-cita ingin menjadi sukses dan sebagainya. Namun, kadang kita tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai sukses. Ingin sukses tetapi tidak tahu caranya. Kadang hanya sedikit perbedaan anatar tidak tahu dan tidak mau tahu untuk mencapai sukses. Atau untuk tidak dikatakan kita kadang memiliki keinginan untuk sukses tetapi pada satu sisi kita malas berusaha.
Refleksi Jalan Menuju Perubahan
Sukses itu tidak pernah datang dengan sendirinya. Sukses tidak pernah seperti membalikan telapak tangan. Sukses senantiasa diperoleh dengan berusaha dan bekerja keras. Usaha dan kerja yang pertama dalam mencapai kesusuksesan adalah menyadari diri akan kemampuan kita sendiri. Kita berusaha menyadari apa kelebihan kita dan kekurangan kita. Apa talenta kita yang dapat dikembangkan untuk mencapai kesusksesan. Setelah kita mengenal diri atau mengenal kelebihan dan talenta kita, kita mesti sadar diri akan keberadaan kita, akan status yang kita perankan.Â
Ketika status kita sudah kita sadari, kita juga mesti sadar mau ke mana kita sesungguhnya. Artinya kita mesti sadar akan tujuan keberadaan kita saat ini. Dan yang terakhir kita mesti sadar akan apa yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan kita tersebut.
Semua hal ini akan dapat kita lakukan apabila kita senantiasa berefleksi. Kita melihat diri kita sendiri akan potensi, talenta, kelebihan yang dapat kita kembangkan. Refleksi diri yang baik akan menjadi awal yang baik menuju perubahan dan kesuksesan. Tidak pernah ada orang yang berubah tanpa berefleksi. Karena perubahan itu selalu lahir setelah orang melihat kembali hidupnya yang telah dilaluinya dan hal itu hanya dapat dibuat dengan refleksi. Hidup itu senantiasa berubah. Karena itu hidup yang tidak direfleksikan tidak pernah layak dihidupi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H