Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pernikahan Gerhana (3)

16 April 2012   08:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yuppp ! Mengapa itu tidak aku gunakan untuk berkomunikasi dengan Ayah Ibu, adik-adik, Mira, ataupun Kak Annie ? Saya pun membeli 2 buah buku tulis berukuran paling besar dan saya tulis disitu catatan-catatan harian saya yang akan saya share untuk mereka di desa.

Saat Kak Annie ke kota, meluncurlah pertama kali buku itu ke desa dan selama satu buku itu di desa,  saya menulis di satu buku lainnya sampai buku itu kembali lagi ke tanganku pada bulan berikutnya. Begitu seterusnya. Ayah Ibu, adik-adik, maupun Mira berkomentar pada resep masakan yang Janet ajarkan padaku yaitu cara membuat menu makan pagi yang dibuat dari bubur nasi dicampur dengan bubuk coklat yang telah dicairkan dengan sedikit air, dan saat akan memakannya diberi susu cair di atasnya. Komentar-komentar yang ada adalah :


  • Adik-adik: Kami membuatnya  terlalu banyak air...:(
  • Ayah Ibu : Makan jangan sembarangan. Jaga Kesehatan !
  • Mira : Ngga enyaaaaakkk...! Neil merasa seperti makan lem berwarna hitam. Ia makan sambil memejamkan mata ha ha ha !


Di buku itu pula aku bercerita bahwa di kota saya memiliki sahabat yang berasal dari Wacola. Ilmu memang berada dimana-mana. Saya dapat belajar banyak dari Janet. Dan karena tuntutan pekerjaan di toko pula lah akhirnya saya memberanikan diri bicara pada boss untuk meminta agar gaji dihitung per jam  karena saya juga akan belajar komputer di salah satu perguruan tinggi di kota ini. Tidak lama. Hanya dua tahun.

BAB VII

Inikah Petualangan ?

Boss mengatakan bahwa akan dibuka toko cabang dan Ia menginginkan aku untuk mendampingi Tan Yin Yang. Alangkah menyenangkan mendapatkan kepercayaan dari boss. Tidak sia-sia belajar komputer selama 2 tahun. Hatiku sangat berbunga-bunga hingga pada suatu pagi sebuah surat diberikan oleh Ah Sin yang akan berangkat sekolah dengan diantar oleh pamannya. Ah Sin berlari-lari kecil dan berteriak-teriak  sambil mengacung-acungkan sebuah surat.

" Kak Marie....Kak Marie....Di belakang surat ini tertulis "Guess who ?" tapi ini pasti dari Kak Janet karena di depannya ditulis untuk Kak Marie. Apa yang terjadi dengan Kak Janet ? Aku tidak membenci Kak Janet. Aku menyukai Kak Janet seperti aku juga menyukai saat belajar dengan Kak Marie. Apa yang terjadi dengannya ?"

Aku buka amplop surat itu. Di kertas yang ada di dalamnya tertulis

Ada persoalan serius terjadi desaku di Wacola . Aku harus kembali ke sana.Kalau mau mendengar ceritaku, aku tunggu di tempat biasa.

Tempat biasa, di pohon itu..aku harus segera kesana. Tan Yin Yang, maaf...ini seperti ada persoalan sangat serius. Saya absen. Telah beberapa bulan ini saya mencari informasi dari buku-buku mengenai suku Veno yang ternyata memiliki riwayat memakan daging manusia dan beberapa hari terakhir ini Janet banyak bercerita tentang  kondisi keluarganya yang terancam oleh pemerintahan desa yang ada di tangan laki-laki berdarah suku Veno. Apakah ini ada hubungannya ?

" Kak Marie, ada apa dengan Kak Janet ? Ia akan kembali ke Wacola ?"

" Iya, bersama Kak Marie....."

(Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun