Mohon tunggu...
Aini Lutfiyah
Aini Lutfiyah Mohon Tunggu... lainnya -

Less is More

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jatuh Cinta Lagi ( 1 )

26 September 2010   04:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:57 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta saya tidaklah setinggi langit atau seluas samudera. saya tidak punya apa-apa selain diri saya ini. Dari ujung kepala sampai  ujung kaki. Tidak lebih tidak kurang. Hanya ini yang bisa saya berikan.(Mariska Lubis;Kak ! Ajari Ngerayu, Dong !;9 Oktober 2009)

Sederhana namun indah sekali kata-kata suami Mbak Mariska Lubis saat nembak Mbak ML. Tulus, jujur, apa adanya,tidak menyiratkan janji-janji namun penuh dengan power. Namun mengapa baru sekarang tulisan tahun lalu itu saya kutip ?Disini saya akan bertutur......

I am single. Dengan usia diatas kepala 3 bagi saya tahun ini adalah tahun yang cukup berat. Saya ingin menikah dengan pria yang tepat tahun ini. Beberapa teman pada masa kuliah memang memberi saran untuk tidak usah terburu-buru.Mereka menyuruh saya melihat si A yang menyibukkan diri dengan pekerjaan atau si B yang melanjutkan studi. Di sisi lain rekan-rekan Guru dan Ibu-Ibu memberi saran untuk segera mengakhiri masa sendiri saya."Tidak usah pilih-pilih," Kata Beliau-Beliau itu.

Saya pernah dipanggil oleh seorang Ibu yang sangat disegani di lingkungan saya bekerja. Saya ditawari untuk menikah dengan seorang duda yang memiliki 3 anak. Anak sulungnya baru masuk bangku kuliah. Menurut beliau,dulu Bapak itu menikah pada usia masih muda jadi sekarang belum terlalu tua meski anak sulungnya sudah kuliah. Saya menggeleng. "Bapak itu sudah mengamati Bu Aini, jadi pasti bisa memahami Bu Aini meski selisih usianya banyak..." Ibu itu berusaha meyakinkan saya namun entahlah saya tidak merasa klik. Saya menolaknya dan sampai sekarang saya tidak mengetahui siapa Bapak itu.

Saya juga akan dijodohkan dengan saudara sahabat saya. Orangnya sudah mapan dan sudah memiliki rumah. Saya jalani saja proses yang diminta sahabat saya itu mulai dari memberi foto dan data. Namun ketika sahabat saya itu mengatakan bahwa saudaranya itu akan melamar saya ke rumah dan saya harus langsung menerima, hati saya tersentak. Saya yang terbiasa berpikir egaliter merasa gamang. Saya bertanya-tanya, apakah setelah menikah saya juga tidak memiliki hak pilih dan hak suara di rumah ? Tawaran ini saya tolak dan tidak bisa dihindari hampir satu bulan sahabat saya itu merasa sakit hati pada saya.Seperti pada kejadian pertama. Sampai saat ini pun saya tidak mengetahui siapa pria berusia 40 tahun yang akan dijodohkan dengan saya itu.

Tawaran ketiga, lebih mengenaskan. Saya akan dijodohkan dengan sarjana yang masih menganggur. Ibu yang menawari saya itu mengatakan," Siapa tahu setelah menikah dengan Bu Aini akan ada yang menawari dia pekerjaan." Waduh !

Permasalahan tentang cinta memang sangat kompleks. Namun dalam perjalanan hidup saya hanya ada 3 jenis pria untuk urusan cinta, yaitu :

1. Pria yang mencintai saya namun tidak saya cintai

Ini terjadi pada pria yang menganggap saya sebagai seorang Aini yang Ia kenal saat masih di kampung dulu. Dia selalu mengatakan, "Sudahlah seperti ini saja, tidak usah neko-neko ". Dan juga pada pria yang menganggap saya sebagai super-hero. Saya khawatir ia yang sudah terlanjur menganggap saya sebagai seorang Xena akan tidak bisa menerima saya saat saya dalam kondisi rapuh.

2. Pria yang (pernah) saya cintai dan dia juga (pernah) mencintai saya

Pria itu alumnus jurusan Etnomusikologi. Membuat beberapa lagu dan puisi tentang saya, hanya kami tidak berjodoh. Dia telah menikah. Dalam puisi terakhirnya Ia menuliskan bahwa saya telah menjadi bagian dari hidupnya.

3. Pria yang saya cintai namun ia tidak mencintai saya

Pria ini pernah saya temui menjelang saya menyusun skripsi dan saya merasa sangat terlambat untuk mengenalnya. "Mengapa baru sekarang saya tahu ada orang seperti ini ?" Kata saya dalam hati. Dia meminjami saya buku-buku yang ternyata saya satu selera dengan dia. Lagu-lagu yang saya punya juga Ia miliki. Penyanyi-penyanyi dan artis yang yang tidak begitu kita sukai juga sama. Sayang sekali, Ia tidak mencintai saya. Dia milik perempuan lain.

Beberapa waktu lalu saya pernah mendengar kata-kata Pak Mario Teguh bahwa orang yang single tidak akan segera mendapat pasangan jika tidak mengakui kalau ia single, dalam arti menutupi keadaan.Saat teman-teman kos pergi perawatan kulit dan saya sendirian, saya pun trial and error. Saya add nama-nama orang berkebangsaan asing untuk menjadi teman FB saya, siapa tahu sebenarnya ada jodoh dari Tuhan untuk saya yang ada disitu. Mengapa hanya orang-orang asing? Alasan saya adalah karena dulu Ibu-Ibu Pimpinan Pusat Aisyiyah saat saya masih sebagai santri di Pondok Pesantren Nyai Ahmad Dahlan mengatakan bahwa budaya, pola pikir, dan sikap saya tidak Indonesia sama sekali. Beliau-beliau itu telah mengamati dan hidup dengan saya selama 2 tahun. Selain itu Beliau-beliau adalah orang-orang akademis yang segi intelektualnya tidak diragukan. Meski perkara taqdir melebihi segalanya sebenarnya karena siapa tahu Tuhan telah menciptakannya di negeri ini.Namun seperti kata MT, saat ini saya harus mengakui bahwa saya single ! Target pertama adalah WNA.  Ada foto profil D yang membuat saya tertarik disitu, sangat familier. Saya jadi ingat 2 saudara laki-laki saya. Status relationship-nya pun single. It's OK..

Beberapa nama langsung confirm saya dan baru kirim pesan atau chat setelah kita berteman namun kemudian saya mendapat satu pesan dari orang yang saya lihat belum confirm saya. Isinya, "Hi Leah !kamu yang saya temui di MV kan?" Bingung saya....dan kaget juga karena itu pesan dari D.Seketika saya merasa berbunga-bunga dan benar-benar jatuh cinta lagi !  Setelah saling berkirim pesan tanya jawab itulah Ia confirm saya sebagai temannya.Saya buka foto acara libur musim panas dia, wow... sahabat-sahabat di hometown-nya seperti sahabat-sahabat saya dan tidak begitu bule. "I am mixed race", kata dia. Pantesan....Fotonya ribuan, beruntung tidak terlalu lama kemudian saya menemukan foto mengapa Ia mengira saya ada di MV. Disitu ada foto beberapa siswa-siswi Indonesia sedang berada di MV. D berkata," Saya kira kamu salah satu dari mereka namun lupa tidak diperkenalkan pada saya". (Ha ha ha...). Dia juga bertanya," Ada rencana ke negara saya?" Saya jawab," Hopefully, a magic carpet will take me to your country".

Besok siangnya yaitu tanggal 23 September kemarin D menulis status bahwa ia mau mencari tempat di kampung halamannya untuk tanggal 1-3 Oktober yang akan datang. Temannya langsung berkomentar, "Pulang kampung, Buat apa ?You just went !" D dengan kalem menjawab, " Wedding". Oh, seketika itu saya patah hati (he he heee...). Berarti ia mengatakan bahwa Bali menjadi top of list negara yang akan ia datangi karena ia akan honeymoon kesana. (hiks...)

Tadi malam saya melanjutkan melihat foto-foto dia, dari sinilah saya melihat kenyataan bahwa D bukan pria yang akan Tuhan beri kepada saya. Dia seakan-akan berada jauh di planet bukan bumi. Dia adalah salah satu bagian penting dari pemilihan puteri kecantikan di negaranya untuk ajang Miss Universe, itu bukan jangkauan saya.Hidupnya ada di ruangan gemerlap meski ia baik, ramah, low profile, good son di rumahnya dan populis. Jika saya berpasangan dengan D, mungkin saya hanya bisa mendampinginya saat D berada di kampung halamannya dan membaca buku-buku atau berdiskusi dengannya di perpustakaan. Tuhan Maha Tahu.....Sekarang kami sudah tidak saling berkirim pesan, saya tidak mau menganggunya sementara D sedang mempersiapkan pernikahannya yang terhitung hanya satu pekan sejak ia update-status. Saya pun mundur teratur dengan hati sedikit retak. Tidak mengapa, karena saya menjadi tahu bahwa saya ternyata bisa jatuh cinta lagi  !!! Yach, seandainya ada pria yang mengungkapkan seperti ungkapan pada Mbak Mariska itu. Indah sekali ! Logical and factual, karena saya tidak menginginkan yang tidak mungkin....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun