Satu ketika dia memintaku lebih baik belajar bahasa Turki karena dipakai di beberapa negara dibandingkan bahasa Azerbaijan, meski ada mirip-miripnya.Â
Aku pun belajar lagi tiap malam. Kemudian disampaikan ke dia, diperbaiki, begitu seterusnya.Â
Dia pun menggunakan bahasa Indonesia, sesekali aku perbaiki. Begitulah berlangsung secara terus-menerus. Akhirnya tanpa kusadari aku belajar lagi menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik. Belajar bahasa Inggris lagi, sesekali bahasa Turki.Â
Ternyata punya teman luar itu asyik pikirku. Kita mengenal budaya berbeda secara langsung dan sekaligus bisa memperdalam kemampuan bahasa masing-masing.
2. Belajar Bahasa Hobi
Aku menggunakan frase belajar bahasa hobi karena kebetulan kami berdua hobi dengan dunia budaya dan musik.Â
Dia lebih kental dengan dunia musik karena mampu bermain piano dengan  baik.Â
Denting piano dari jemarinya mengangkatku ke kayangan karena tidak pernah punya teman yang bisa bermain piano seperti Sofia.Â
Karena kebetulan aku tahu sedikit dunia per-piano-an, jadinya komunikasi kami bisa sedikit lebih dalam dan intim, baik itu tentang notasi balok, jenis musik, para komposer dan juga cara bermain piano.Â
Kami berdua sama-sama bisa main gitar meski tidak sebaik para youtuber.Â
Setidaknya kami sesekali saling mengirim rekaman dan saling menilai.Â