"Kawasan yang memiliki luas sekitar 10 ribu ha ini berpotensi menjadi pengembangan industri pengolahan mineral, kelapa sawit, kakao dan perikanan. Kawasan Industri Tanah Kuning yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 60 ribu orang, akan didukung dengan pembangunan infrastruktur memadai seperti pelabuhan internasional, jalan, jembatan dan bandara."
Menurut seorang pejabat senior pemerintah, Presiden Joko Widodo diperkirakan akan memimpin upacara peletakan batu pertama proyek pengolahan logam di kawasan ini, September tahun ini.
Lokasinya Kawasan Industri Tanah Kuning berada di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) -- II.Â
Untuk mendukung berkembangnya kawasan ini, sangat dibutuhkan infrastruktur yang saling terkoneksi satu sama lain. Baik itu pelabuhan, bandara, lokasi perumahan masyarakat, lokasi pemerintahan, lokasi perbelanjaan, juga pembangkit listrik yang menunjang kinerja kawasan ini.
Salah satunya rencana pembangunan pembangkit listrik di kawasan ini ialah pembangunan PLTA Kayan dengan kapasitas 9.000 MW. Sebagai informasi tambahan, di Kalimantan Timur juga ada rencana pembangunan PLTA Mahakam yang ditargetkan mencapai kapasitas 2.500 MW.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Kawasan Industri Tanah Kuning, pembaca dapat mengakses situs regionalinvestment.bkpm.go.id.
Melihat rencana pembangunan pembangkit listrik sebesar di atas saja, pasti membutuhkan SDM yang tidak sedikit dan pastinya dana besar yang mendukungnya.Â
Perkembangan pembangunan KI Tanah Kuning saat ini
Secara terang benderang, lokasi hic et nunc (di sini dan sekarang ini) saya tidak tahu persis karena saya belum pernah samasekali berkunjung ke sana.
Tetapi setidaknya berpijak dari literasi yang saya akses dan didukung karya saya saat ini, secuil informasi mungkin bisa saya bagikan. Untuk lebih sempurnanya, teman-teman boleh menambah masukan di kolom komentar.