Pada hari itu, semua perbuatan amal akan dimintai pertanggungjawaban. Seluruh anggota badan akan menjadi saksi atas apa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia. Mulut terkunci dan hanya anggota tubuh yang akan berbicara memberikan kesaksian dan pengakuan atas semua perbuatannya di hadapan Allah.
Tidak ada satu amal perbuatan pun, baik yang dilakukan secara lahir maupun batin, yang tidak dimintai pertanggungjawaban nya oleh Allah. Sejenak, mari kita cermati firman Allah berikut:
Artinya: "Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang melakukan kejahatan seberat zarrah, pasti dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah [99]: 7-8)
Mereka semua akan menerima buku catatan amal perbuatan mereka selama hidup di dunia. Adapun cara mereka menerima buku catatan amal perbuatan itu berbeda-beda. Ada manusia yang menerima buku catatan amalnya dari arah depan, ada juga yang menerimanya dari arah belakang. Ada yang menerimanya dengan tangan kanan, ada juga yang menerimanya dengan tangan kiri. Cara mereka menerima buku catatan amal perbuatan ini pun akan menjadi salah satu penentu nasib mereka di alam akhirat.
Artinya: "Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang, maka dia akan berteriak, 'Celakalah aku!" (QS. Al-Insyiqaaq [84]: 7-11)
Sahabat, ingatlah bahwa kita semua kelak akan dihisab. Semua amal perbuatan kita akan dihitung di hadapan-Nya. Dalam proses perhitungan tersebut, mulut dikunci rapat-rapat, kaki dan tangan bercerita, semua anggota badan menjadi saksi nyata yang berkata apa adanya tanpa dusta. Sungguh, Allah telah berfirman:
Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang terlebih dahulu mereka kerjakan." (Q.S. Yaasiiin [36]: 65)
Ketika proses perhitungan amal perbuatan telah selesai, tahapan selanjutnya adalah penimbangan amal perbuatan yang disebut. Saat itu, Mizan akan Diletakkan. Orang-orang yang berat menimbang amal kebaikannya, dia akan mendapatkan surga. Sebaliknya, siapa saja yang amal kebaikannya lebih ringan dari pada keburukannya, maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Mari kita perhatikan firman Allah SWT berikut ini:
Artinya: "Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak ada seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami datangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan." (QS. Al-Anbiyaa [21]:47)
Pada hari perhitungan inilah, setiap orang akan diadili dengan seadil-adilnya, semua amal perbuatan akan ditimbang dengan timbangan yang tepat, tidak ada satu pun perbuatan yang lepas dari perhitungan-Nya. Orang-orang yang baik timbangan amalnya akan menerima catatan buku amal perbuatannya dari sebelah kanan, kemudian mereka akan kembali kepada teman dan saudaranya dengan penuh kegembiraan.
Sedangkan orang-orang yang buruk menimbang amal buatannya, akan menerima buku catatan amal perbuatannya dari arah belakang, kemudian mereka akan mengeluh dan kembali ke teman serta saudaranya dengan wajah diliputi kesedihan dan berkeluh kesah. Hal ini telah digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya: