"Berdoalah kalian kepada Tuhanmu dengan membatasi diri dan dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf 171:55)
7. Berdoa dengan setengah hati. Maksudnya, kita kurang sungguh-sungguh dalam berdoa. Ini sesuai dengan sebuah Hadis yang menyatakan:
"Sesungguhnya Rasulullah saw., bersedih, Janganlah salah seorang di antara kalian mengatakan dalam doanya, 'Ya Allah ampunilah aku jika Engkau mau. Seharusnya dia bersungguh-sungguh dalam permintaannya atau dalam doanya, karena tidak ada sesuatu pun yang dapat memaksa Allah untuk melakukan sesuatu." (HR. Bukhari dan Muslim)
8. Bisa jadi Allah Ta'ala tidak mengabulkan doa kita di dunia, akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan doa kita tersebut sebagai tabungan/investasi di akhirat kelak. Atau bisa jadi Allah Ta'ala tidak mengabulkan doa kita karena Dia ingin menghapuskan keburukan-keburukan kita.Â
Telah diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam pernah mengenang, "Jika di atas bumi ada seorang muslim yang berdoa kepada Allah Swt., dengan satu doa, maka Dia akan mengabulkan doa itu atau akan menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak melakukan dosa atau memutuskan hubungan kekerabatan." Kemudian ada orang yang bertanya, Bagaimana jika kita memperbanyak doa ya Rasulullah? Nabi saw, melewatkannya, Allah akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya." (HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim, dan Ahmad)
9. Bisa jadi Allah Ta'ala akan mengabulkan doa kita pada saat yang tepat. Allah 'Azza wa jalla adalah Zat yang Maha Mengetahui. Apa yang kita pandang sebagai kebaikan pada saat ini belum tentu baik menurut pandangan Allah Ta'ala. Jika doa kita belum dikabulkan oleh Allah Ta'ala saat sekarang, bersabarlah. Sebab bisa jadi Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengabulkannya pada hari yang sudah tepat.
Karenanya, dampingi doa-doa dan harapan yang kita panjatkan dengan terus berprasangka baik padaNya serta amalan-amalan terbaik, seperti zakat, infak dan sedekah.Â
Referensi: Musyafa, Haidar. 2014. Hidup Berkah dengan Doa. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H