Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

PR Ferrari Tahun Depan: Develop Your Damn Car, Ferrari!

11 Oktober 2022   16:35 Diperbarui: 12 Oktober 2022   18:03 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(kiri ke kanan) Leclerc, Perez, dan Hamilton (benchwarmers.ie)

Ferrari lagi dan lagi kalah dari Red Bull untuk persaingan juara dunia. Mereka tidak pernah menang dari tim asal Austria sejak 2010 (dimana Sebastian Vettel menjadi juara dunia termuda saat itu). Ferrari untuk kesekian kalinya membuang peluang terbaik mereka untuk menjadi juara dunia. Walaupun membangun mobil yang sangat cepat diatas kertas, hal tersebut tidaklah cukup. Ada dua hal yang menjadi PR besar bagi Ferrari untuk 2023.

1. Minimalisir Kesalahan

Charles Leclerc (kiri) dan Carlos Sainz (kanan) (autosport)
Charles Leclerc (kiri) dan Carlos Sainz (kanan) (autosport)

Ferrari dan inkonsistensi seolah menjadi satu untuk musim 2022. Ferrari yang diatas kertas membangun mobil tercepat dibanding semua tim seharusnya bisa 'buka puasa' setelah 15 tahun tidak lagi ada pembalap Ferrari yang menjadi juara dunia. Tetapi ada-ada saja kelakuan tim asal Maranello Italia untuk membuat kesalahan yang tidak perlu. Berikut beberapa contoh unforced error dari mereka berdua

French GP Mistake (motorsport.com)
French GP Mistake (motorsport.com)

Kesalahan konyol Leclerc di Perancis yang menabrak pembatas T11 ketika memimpin balapan

(kiri ke kanan) Leclerc, Perez, dan Hamilton (benchwarmers.ie)
(kiri ke kanan) Leclerc, Perez, dan Hamilton (benchwarmers.ie)

Tactical Error di Inggris dimana Leclerc tidak mengganti bannya sedangkan hampir semua pembalap memngganti dengan ban baru pada saat Safety Car Condition

Verstappen overtake wrong-tyres Ferrari (XPB Images)
Verstappen overtake wrong-tyres Ferrari (XPB Images)


Ban Hard di Hungaria ketika temperatur dingin yang menyebabkan mereka tidak berdaya melawan Mercedes dan Red Bull.

Andai mereka bisa menguarangi kesalahan yang tak perlu, mereka tidak menempatkan dalam posisi yang sulit dan menjadi bahan tertawaan.

2. DEVELOP YOUR DAMN CAR

Ferrari F1-75 (f1.com)
Ferrari F1-75 (f1.com)

Ferrari membangun mobil yang sangat cepat di awal musim yang membuat semua pihak secara bulat menjadikan Ferrari 'team to beat'. Akan tetapi Red Bull mulai bisa mengimbangi Ferrari ketika F1 memulai 'European Season'. Red Bull secara konsisten mengembangkan mobilnya dan memberika update-update yang membuat mobil RB-18 lebih cepat dan juga konsisten. Sedangkan insinyur Ferrari seolah tidak mampu memberikan perlawanan dalam perang Research & Developement

H2H hasil race antara Leclerc (oranye) dan Verstappen (hitam)
H2H hasil race antara Leclerc (oranye) dan Verstappen (hitam)

Hasilnya, Max Verstappen mulai mencetak winning streak tetapi Ferrari bermasalah di reliabilitas (meleduk di GP Spanyol dan GP Azerbaijan) yang menyebabkan DNF. Tak hanya itu Ferrari kehilangan keunggulan dalam sisi race pace.

H2H kualifikasi Leclerc (oranye) dan Verstappen (hitam)
H2H kualifikasi Leclerc (oranye) dan Verstappen (hitam)

Walaupun secara kualifikasi, Ferrari masih lebih cepat dibanding Red Bull (10 pole untuk Ferrari) sayangnya mereka tidak mendapatkan poin untuk menjadi yang tercepat di hari Sabtu (kecuali Sprint Race)

Leclerc sempat unggul dari Verstappen (warna oranye) di awal. Tetapi Verstappen berhasil menyalip poin Leclerc (warna abu-abu) dan kabur,
Leclerc sempat unggul dari Verstappen (warna oranye) di awal. Tetapi Verstappen berhasil menyalip poin Leclerc (warna abu-abu) dan kabur,

Selepas GP Spanyol, Max Verstappen kabur dari kejaran Ferrari dan Leclerc seolah tak berdaya untuk menangkapnya. Data diatas amat jelas menggambarkan pengembangan mobil Ferrari F1-75 yang stagnan, kesalahan konyol mereka, serta Red Bull yang selalu develop mobil RB-18 hingga bisa lebih unggul dari Ferrari.

Charles Leclerc meltdown (The Sport Rush)
Charles Leclerc meltdown (The Sport Rush)


Ferrari punya PR besar dan pengalaman amat berharga untuk kembali bersaing pada tahun 2023. Dengan membangun mobil tercepat saja bukan menjadi resep menjadi juara dunia. Pengembangan mobil yang konsisten (baik dalam hal kecepatan dan reliabilitas), meminimalisir kesalahan, serta mampu mengkonversi kemenangan dari posisi manapun menjadi bagian penting dari sebuah musim yang sukses. Jika Ferrari tidak mampu mengerjekan PRnya dengan baik, lupakan bersaing dengan Red Bull, Mercedes akan menyalip Ferrari dan baik RB serta Mercedes akan kembali bersaing menjadi yang terbaik. Ferrari? Cuma menjadi penonton VIP saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun