Andai mereka bisa menguarangi kesalahan yang tak perlu, mereka tidak menempatkan dalam posisi yang sulit dan menjadi bahan tertawaan.
2. DEVELOP YOUR DAMN CAR
Ferrari membangun mobil yang sangat cepat di awal musim yang membuat semua pihak secara bulat menjadikan Ferrari 'team to beat'. Akan tetapi Red Bull mulai bisa mengimbangi Ferrari ketika F1 memulai 'European Season'. Red Bull secara konsisten mengembangkan mobilnya dan memberika update-update yang membuat mobil RB-18 lebih cepat dan juga konsisten. Sedangkan insinyur Ferrari seolah tidak mampu memberikan perlawanan dalam perang Research & Developement
Hasilnya, Max Verstappen mulai mencetak winning streak tetapi Ferrari bermasalah di reliabilitas (meleduk di GP Spanyol dan GP Azerbaijan) yang menyebabkan DNF. Tak hanya itu Ferrari kehilangan keunggulan dalam sisi race pace.
Walaupun secara kualifikasi, Ferrari masih lebih cepat dibanding Red Bull (10 pole untuk Ferrari) sayangnya mereka tidak mendapatkan poin untuk menjadi yang tercepat di hari Sabtu (kecuali Sprint Race)
Selepas GP Spanyol, Max Verstappen kabur dari kejaran Ferrari dan Leclerc seolah tak berdaya untuk menangkapnya. Data diatas amat jelas menggambarkan pengembangan mobil Ferrari F1-75 yang stagnan, kesalahan konyol mereka, serta Red Bull yang selalu develop mobil RB-18 hingga bisa lebih unggul dari Ferrari.