Mohon tunggu...
Lazuardi Firdaus
Lazuardi Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Motorsport

Motorsport Maniac

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Peluang Pembalap Amerika di F1 2023 = Kecil

12 September 2022   14:30 Diperbarui: 12 September 2022   22:53 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Herta crash at Nashville (atas) & Sargeant forced to retire at Hungary (bawah) (source skysport feed)

Amerika Serikat akan menyelenggarakan balapan F1 sebanyak 3 kali pada musim 2023 : Miami, Las Vegas, dan Austin (Circuit of The Americas). Tetapi tidak ada satupun pembalap asal Amerika Serikat yang dipastikan berlaga di F1 tahun depan. Pembalap AS terakhir yang berlaga di F1 yaitu Scott Speed pada tahun 2006. 

Kali ini terdapat dua nama kandidat yang bisa mencuri seat untuk musim depan : Colton Herta dan Logan Sargeant. Namun, kedua nama tersebut mempunyai peluang kecil untuk berlaga di F1.

1. Logan Sargeant

Logan Sargeant (Williams Racing)
Logan Sargeant (Williams Racing)


Pembalap asal Florida yang berafiliasi dengan Williams mempunyai CV yang cukup menjanjikan untuk menggoda tim F1 untuk merekrutnya. Finish P3 di Formula 3 musim 2020 serta 3 besar di klasmen sementara F2 2022 di musim debutnya menunjukan dia adalah pembalap yang layak untuk 'dipromosikan' ke F1. Serta ia mendapatkan jatah untuk berlaga di FP1 GP Amerika Serikat pada bulan Oktober.

Untuk perolehan poin super license, ia sementara mempunyai 27 poin dengan komposisi P3 di F3 2020 (20 poin) dan P7 di F3 musim 2021 (7 poin). Jika Sargeant tetap berada di 3 besar klasmen akhir F2 2022 (berarti akan mendapat 40 poin), ia mempunyai poin lebih dari cukup untuk memenuhi prasyarat Super License F1.

Selebrasi Williams dan De Vries di Monza (Williams Racing)
Selebrasi Williams dan De Vries di Monza (Williams Racing)

Akan tetapi peluang ia membalap di Formula 1  musim ini menipis pasca GP Italia. Nyck De Vries tampil memukau dengan finish P9 pada debutnya di GP Italia dan mengalahkan Nicolas Latifi. 

Hal tersebut membuat Williams dalam posisi 'sangat nyaman' untuk memilih pembalap mereka untuk 2023. Andai Williams merekrut De Vries untuk musim depan, peluang Sargeant amat kecil untuk mencuri seat F1 2023 selain dari tim Williams. Menarik untuk menunggu apakah Williams akan memilih juara dunia Formula E dengan debut yang menjanjikan atau Rising Star asal Amerika Serikat yang pastinya membawa uang mahar yang tidak sedikit.

2. Colton Herta

Colton Herta (motorsport.com)
Colton Herta (motorsport.com)


Pembalap kelahiran Valencia, California merupakan race winner termuda dalam sejarah Indycar ketika ia memenangi GP Austin 2019 pada usia 18 tahun. Sejak saat itu, karirnya mulai menanjak dimana tim Andretti merekrutnya per musim 2020. 7 kemenangan sudah diraih oleh Colton Herta selama berkarir di Indycar.

Halangan terbesar Colton Herta untuk berkarir di Formula 1 bukanlah talenta, dukungan sponsor, ataupun minat dari tim Formula 1. Red Bull berminat merekrut Colton Herta menjadi bagian dari timnya untuk membalap di Alpha Tauri musim depan. Akan tetapi poin Super License Herta tidak cukup untuk memenuhi prasyarat Super License F1. Ia hanya mengantongi 29 poin hasil dari :

  • P3 musim 2020 (20 poin)
  • P5 musim 2021  (8 poin)
  • P9 musim 2022 (1 poin)

Akan tetapi, Red Bull berusaha 'mengakali' poin Super License Colton Herta dengan dalih dia 'pembalap spesial'. Tetapi hemat saya, tidak akan mungkin Herta mendapatkan pengecualian untuk Super License poin

3. Keduanya "Bottle It"

Herta crash at Nashville (atas) & Sargeant forced to retire at Hungary (bawah) (source skysport feed)
Herta crash at Nashville (atas) & Sargeant forced to retire at Hungary (bawah) (source skysport feed)

Tak bisa dipungkiri bahwa baik Logan Sargeant dan Colton Herta adalah pembalap muda Amerika Serikat terbaik saat ini. Tetapi, keduanya mempunyai kelemahan mendasar secara mental, mereka sering 'botol' atau "crumble under pressure".

Sargeant wins Feature race at Austria (planetf1)
Sargeant wins Feature race at Austria (planetf1)


Logan Sargeant mempunyai peluang besar memenangi F3 pada musim debutnya. Akan tetapi, finish nirpoin 3 kali dari 4 balapan penutup musim 2020 memuluskan jalan Oscar Piastri menjadi juara F3 2020. 

Dua tahun berikutnya, Logan Sargeant muncul sebagai penantang gelar Juara F2 selain Felipe Drugovich dan Theo Pourchaire. Pasca kemenangannya di Feature Race GP Austria, ia tidak pernah sekalipun naik podium di 10 balapan berikutnya. Bukan hanya itu, hal ini diperparah dengan ia 5x gagal finish dalam 10 balapan terakhirnya pasca kemenangan di Red Bull Ring

Herta wins at Mid-Ohio 2020 (nbcsports)
Herta wins at Mid-Ohio 2020 (nbcsports)

Pasca breakout season di musim 2020 (dengan finish P3 klasmen akhir), banyak fans dan pengamat Indycar memprediksi dan menjagokan Colton Herta sebagai contender untuk gelar juara Indycar. Akan tetapi, Herta tidak mampu bersaing untuk menjadi juara Indycar di dua musim berikutnya. Colton Herta selalu bersaing menjadi yang tercepat di setiap balapan pada musim 2021. Akan tetapi, ia selalu membuat unforced error di setiap balapan.



Music City Grand Prix 2021 dapat dikatakan contoh kecil bagaimana karir Colton Herta di Indycar. Colton Herta membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa bersaing menjadi juara Indycar 2021. 

Diawali dengan baik dengan start terdepan, Colton Herta melakukan unforced error dengan menabrak pembatas di T11 Nashville Street Circuit. Walau mendapat fastest lap, peluang Herta menjadi juara Indycar habis pada balapan tersebut.

Logan Sargeant (kiri) dan Colton Herta (kanan)
Logan Sargeant (kiri) dan Colton Herta (kanan)

Jadi akankah ada pembalap F1 asal Amerika Serikat di musim 2023. Hemat saya, peluangnya amat tipis untuk Logan Sargeant karena 'ulah' De Vries di Monza dan persaingan kursi kosong tim lain selain Williams (Haas, Alpine, dan Alpha Tauri) lebih ketat. Untuk Colton Herta, peluangnya lebih tipis dari Logan Sargeant atau dapat dikatakan close to impossible. Jika tidak ada intervensi dari Liberty dan FIA, "tidak akan ada pembalap Amerika Serikat di F1 musim depan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun